Human Interest Story
Suka Duka Sopir Ambulans di RSUP Sanglah Denpasar, Mengantar Pasien Covid-19 Wajib Pakai APD Level 3
I Gusti Ngurah Made Widiana, mempunyai pengalaman menarik selama mengabdi sebagai sopir ambulans di RSUP Sanglah
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Hanya cukup sering dia mesti mengantar pasien saat dini hari.
“Biasanya nunggu hasil pasien sampai pukul 02.00, baru jalan. Itu kan jam-jam tidur,” ujarnya.
Begitu pula saat bertugas antar-jemput pasien biasa.
Ia tidak menemukan kendala di jalanan.
Misalnya pada saat mengantar pasien dengan status gawat darurat.
“Kalau mengantar orang tanpa gejala (OTG) tidak perlu tergesa-gesa. Cuma menyalakan sirene tapi itu kadang-kadang saja. Pasien lainnya tidak ada kendala. Kalau macet sudah pakai sirene. Masyarakat juga sudah pada mengerti kalau ada sirene mobil mereka menepi atau menyamping,” lanjutnya.
Sampai saat ini, Ngurah Widiana bersyukur belum pernah mengalami sesuatu yang buruk di jalanan.
Selain itu, meskipun bolak-balik mengantar pasien Covid-19, dia dan teman-temannya belum pernah terinfeksi penyakit tersebut.
“Beruntung sampai saat ini tidak terkena Covid-19. Di sini ada delapan sopir ambulans, dan kedelapan sopir tersebut belum ada yang terinfeksi Covid-19. Kalau tidak enak badan atau ada batuk sedikit langsung ke belakang ikut swab test,” demikian Ngurah Widiana.
(Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami)