Menparekraf Sandiaga Berkantor di Bali
Desa Wisata di Bali Terpukul Pandemi Berkepanjangan, Apa Langkah Menparekraf Sandiaga?
Desa Wisata di Bali Terpukul Pandemi yang Berkepanjangan, Apa Langkah Menparekraf Sandiaga?
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Widyartha Suryawan
"Progres pembahasan sedang berlangsung. Dalam pembahasan ini kita harapkan kebijakan bisa berpihak kepada Bali, karena Bali merupakan tulang punggung pariwisata kita yang sebelum pandemi tercatat menyumbangkan devisa sebesar 20 miliar dolar AS," ujar Sandiaga.
Menparekraf menjelaskan, stimulus tersebut akan disalurkan melalui skema pinjaman lunak jangka panjang dengan bunga di bawah KUR (Kredit Usaha Rakyat).
Pencairannya akan disalurkan melalui perbankan sehingga dapat menjangkau pelaku usaha maupun karyawan di sektor-sektor yang sangat terdampak.
"Penyaluran melalui perbankan ini agar aspek governance-nya bisa terjaga. Pak Gubernur ingin memastikan bahwa program ini berjalan sesuai dengan ketentuan dan perundangan-undangan dan memiliki tata kelola yang baik," jelasnya.
Kemenparekraf bersama Pemerintah Provinsi Bali juga sedang merencanakan program padat karya senilai Rp 186 miliar yang akan direalisasikan di 177 desa wisata di Bali.
Diharapkan 15.000 pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif dapat terakomodir dalam program ini setiap harinya.
"Juga tadi ada pembahasan untuk pembangunan jogging track di Sanur, pembenahan destinasi-destinasi wisata di Ubud juga pengelolaan sampah di Klungkung, Kuta, dan beberapa destinasi lainnya yang diharapkan bisa membuka lapangan kerja seluas dan sebanyak-banyaknya," kata dia.
Adapun kegiatan Menparekraf Sandiaga Uno berkantor di Bali kali ini akan berlangsung hingga Sabtu 13 Februari 2021 esok. (*)