Corona di Bali
11 Anggota TNI Kodam Udayana Gugur Terpapar Covid-19, Mayjen TNI Maruli Ajak Masyarakat Disiplin
Sebanyak 11 anggota TNI Kodam IX/Udayana gugur akibat terpapar Covid-19. Hal ini menjadi atensi khusus Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjunta
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sebanyak 11 anggota TNI Kodam IX/Udayana gugur akibat terpapar Covid-19.
Hal ini menjadi atensi khusus Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak.
Seperti disampaikan saat acara temu media yang dihadiri sejumlah wartawan di Mess Melati, Jalan Melati, Denpasar, Bali, pada Minggu 14 Februari 2021.
"TNI banyak yang jadi korban, Kodam Udayana 11 orang meninggal dunia, sekarang dalam perawatan 181 anggota di 3 Provinsi Bali, NTT dan NTB, tidak ada yang tahan dengan Covid-19, negara maju pun kena," kata Pangdam
Sementara itu, tingkat recovery rate yang masih di angka 83 persen, menurut Pangdam tingkat kedisiplinan terhadap protokol kesehatan perlu lebih ditingkatkan.
Baca juga: Ancam Sabit Satgas PPKM, Kapolsek Ubud Bali Minta Hormati Satgas PPKM
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Perempuan di Homestay di Bali Ditangkap, Kabur ke Kampung, Ini Fakta-faktanya
Pangdam mengajak anggota TNI maupun masyarakat untuk disiplin menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19 untuk menghindari covid-19.
"Rekan-rekan wartawan disampaikan selalu kepada masyarakat. Terlebih masyarakat yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid."
"Kalau kita disiplin masih mungkin menghindari, kalaupun kena secara umum 90 sekian persen akan sembuh, kecuali komorbid."
"Kalau sudah komorbid harus ditangani secara baik di RS, untuk yang tidak komorbid harus menjalani isolasi ketat paling lama 14 hari, agar tidak menjadi penyebar virus," jelas dia
Selain itu, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak berpesan kepada masyarakat untuk menjaga diri dan lingkungan sekitar dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan menjaga pikiran tetap positif.
"Kalau tidak komorbid, secara kedokteran fokus untuk kesembuhan paling lama 14 hari. Kalau nutrisi tidak baik, istirahat tidak baik, ada kemungkinan menjadi lama sembuhnya, pikiran juga berpengaruh pada imun, kita semua harus jadi pegangan dan berkomitmen hidup sehat, kita harus bertahan maintenance disiplin," ujar dia.
"Disiplin prokes adalah hal simpel untuk mengatasi Covid-19 , tidak memerlukan biaya banyak tapi sangat menjadi obat mujarab untuk Covid-19," pungkas Pangdam.
ICU Covid-19 RSUD Klungkung Hampir Penuh
Ruangan ICU Covid-19 di RSUD Klungkung Nyaris penuh.
Dari kapasitas 14 tempat tidur, hanya tersisa 1 tempat tidur yang kosong, Minggu 14 Februari 2021.
Sebagian besar pasien yang harus dirawat di ruang ICU Covid-19, karena mengalami gejala sedang hingga berat.
Wadir Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Klungkung, drg Ratna Dwijawati menjelaskan, di RSUD Klungkung memiliki kapasitas 14 tempat tidur untuk ruangan ICU Covid-19. Sementara Minggu 14 Febuari 2021, ruangan ICU Covid-19 di RSUD Klungkung sudah terisi 13 pasien.
"Saat ini hanya tersisa 1 tempat tidur di ruang ICU Covid-19 RSUD Klungkung. Semoga saja tidak ada penambahan pasien lagi di ICU," ujar Ratna Dwijayanti.
Pasien Covid-19 yang masuk ICU, karena memiliki gejala berat. Kebanyakan merupakan pasien Covid-19 yang berusia lanjut dan memiliki penyakit penyerta.
"Sebenarnya kalau pasien Covid-19 di RSUD Klungkung relatif stabil, hanya saja pasien yang masuk ICU relatif mengalami peningkatan," jelasnya.
Tiga ruang perawatan/isolasi Covid-19 yang disediakan di RSUD Klungkung memiliki kapasitas 63 tempat tidur. Sementara pasien Covid-19 yang dirawat di ruang isolasi berjumlah 46 orang. Sepuluh diantaranya berasal dari luar Kabupaten Klungkung.
"Ada 10 pasien Covid-19 dirawati di RSUD Klungkung, yang berasal dari luar Kabupaten Klungkung. Dari Karangasem ada 4 pasien, karena wilayahnya memang lebih dekat ke Klungkung. Sisanya ada dari Denpasar, Tabanan, dan Bangli," ungkapnya. (*)