Tenung Jodoh Arah Rezeki, Begini Penjelasan Ida Pedanda Gede Buruan
Padewasan merupakan penentuan hari baik dan buruk, dalam melakukan kegiatan rutin sehari-sehari.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: M. Firdian Sani
Laporan Wartawan Tribun Bali, A A Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Padewasan merupakan penentuan hari baik dan buruk, dalam melakukan kegiatan rutin sehari-sehari.
Maupun kegiatan bersifat incidental.
Selain itu, padewasan juga merupakan tenung atau ramalan, karena dari padewasan juga akan muncul ramalan-ramalan.
Baik berdasarkan wewaran-wewarannya, berdasarkan uripnya, maupun berdasarkan hal lainnya.
Yang memang masih berkaitan dengan padewasan.
Baca juga: Catur Asrama Umat Hindu, Ini Kata Ida Pedanda Gde Keniten
Dalam tenung ramalan ditemukan hasilnya baik atau buruk, yang disajikan dengan kualitas baik dan buruknya.
Yang berbeda-beda atau bervariasi, sesuai dengan hari kelahiran dan pertemuan jodohnya.
Apabila dalam tenung ramalan disebutkan baik, ini bukanlah berarti kita tinggal menunggu hasil baik tanpa berbuat sesuatu.
Melainkan tetap berbuat bekerja, berjuang dengan baik, sehingga diharapkan tenung ramalan yang telah dilakukan dan disebutkan hasilnya baik itu.
Akhirnya terbukti dan menjadi kenyataan.
Baca juga: Ida Pedanda Wayahan Bun Ceritakan Konsep Ketuhanan menurut Ajaran Agama Hindu di Bali
“Demikian juga sebaliknya, kurang baik atau buruk. Bukanlah berarti harus bersedih, bingung meratapi hasil dari ramalan tersebut. Atau menyerah pada nasib dan putus asa tidak melakukan sesuatu,” jelas Ida Pedanda Gede Buruan, Minggu 14 Februari 2021.
Beliau menjelaskan, harus tetap melakukan aktivitas atau kegiatan yang bertujuan berusaha mengendalikan agar ramalan yang kurang baik tidak terjadi.
Dan dapat dinetralisir atau dikendalikan.
Bahkan harapannya bisa menjadi lebih baik, sehingga dengan tenang menghadapi.
Baca juga: Ini Penjelasan Terkait Ngaben dan Penyebab Kematian Menurut Ida Pedanda Gde Keniten
Ida pedanda menjelaskan, sesungguhnya tenung ramalan yang menyebutkan baik atau buruk dapat digunakan sebagai dasar atau juga sebagai sarana untuk melatih kesabaran dan ketenangan dalam mengarungi gelombang kehidupan.
Untuk itulah, Tenung Jodoh Arah Rezeki ini melihat berdasarkan urip wewaran kelahiran dan penanggal panglong.
“Tenung Jodoh Arah Rezeki adalah suatu tenung yang mengandung makna keberuntungan, makanya sering disebut tenung keberuntungan. Yang dimaksud tenung ini, didapatkan berdasarkan adanya perhitungan urip kelahiran, perhitungan penanggal panglong, perhitungan hari yang akan digunakan dan kombinasinya,” sebut ida.
Ada arah Sri Sedana, yang maksudnya adalah arah baik diperhitungkan berdasarkan wewaran saptawara dan pancawara serta posisi kiblat arah Sri dan Sedana.
Baca juga: Ini Penjelasan Terkait Ngaben dan Penyebab Kematian Menurut Ida Pedanda Gde Keniten
Sedang arah yang lainnya, adalah tidak baik.
Seperti pada hari ini (Minggu, 14 Februari 2021) Redite Umanis maka arah Sri adalah selatan dan arah Sedana adalah Barat.
Sedangkan arah lainnya dari itu adalah buruk.
Ada pula arah urip kelahiran, yang maksudnya adalah suatu perhitungan mencari keberuntungan berdasarkan jumlah urip Saptawara dan Pancawara kelahiran seseorang yang memiliki baik dan buruk.
Adapun arah yang disebut baik, adalah arah Urip dan arah Sida Ayu.
Baca juga: Valentine Day, ML Band Luncurkan Single Nyaman, Band asal Bali Ini Ungkap Rasa Cinta dan Kasmaran
Urip artinya hidup, yang memiliki makna baik. Sedangkan arah yang tergolong buruk adalah arah Lara dan Pati.
Lara artinya sengsara dan menderita, kemudian Pati artinya mati atau buntu.
Semisal kelahiran wewaran Saniscara Kliwon, maka jumlah uripnya 9 ditambah 8 adalah 17.
Sehingga berdasarkan table arah urip, arah yang baiknya adalah timur dan selatan.
Sebab timur adalah urip yang artinya hidup dan selatan adalah Sida Ayu yang artinya berhasil baik.
Arah Jaya, disamping adanya arah yang menuju keberuntungan juga ada arah kemenangan atau arah keberhasilan.
“Arah jaya maksudnya adalah arah keberhasilan berdasarkan perhitungan jumlah urip Saptawara dan Pancawara kelahiran seseorang,” jelas ida pedanda.
Beliau menjelaskan maknanya khusus mengacu pada suatu kemenangan satu arah dan dua arah.
Semisal hari ini, Redite Umanis, beliau menjelaskan maka uripnya adalah 5 ditambah 5 maka 10. Arah yang jaya adalah timur.
Ada pula arah ekor naga, yang maksudnya adalah perhitungan arah baik atau rezeki berdasarkan posisi ekor naga. Dalam kiblatnya pada setiap Saptawara.
Dalam artian dimana posisi ekor naga itulah arah yang baik.
Semisal pada Redite ekor naganya berada pada arah timur.
“Maka itu artinya arah baiknya adalah menuju ke timur,” sebut ida.
Selanjutnya adalah arah pananggal dan panglong sesuai peredaran bulan mengelilingi bumi dan matahari.
Dalam perhitungannya baik buruk antara penanggal dengan panglong ada yang sama, ada juga yang berbeda dalam artian masing-masing memiliki arah baik-buruk tersendiri.
Diantara padewasan yang menentukan baik buruknya arah paling banyak ditemukan menggunakan penanggal dan panglong.
Sedangkan yang menggunakan perhitungan wewaran hanya sedikit ditemukan.
Beberapa arah yang baik berdasarkan penanggal dan panglong antara lain arah penanggal (1) panglong (2), durga (3), kala kuuk (4), kala ijal (5), dan kala rau (5). (*)