Serba Serbi

Ida Pedanda Wayahan Bun Ceritakan Konsep Ketuhanan menurut Ajaran Agama Hindu di Bali

Ida pedanda dari Griya Sanur Pejeng, Gianyar ini, menjelaskan bahwa dalam Weda sangat jelas disebutkan bahwa Tuhan adalah satu.

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/AA Seri Kusniarti
Ida Pedanda Wayahan Bun 

Laporan Wartawan Tribun Bali, A A Seri Kusniarti

TRIBUN-BALI.COM, GIANYARIda Pedanda Wayahan Bun, mengungkapkan konsep ketuhanan dalam ajaran agama Hindu.

Ida pedanda dari Griya Sanur Pejeng, Gianyar ini, menjelaskan bahwa dalam Weda sangat jelas disebutkan bahwa Tuhan adalah satu.

“Dalam puja Trisandya juga, ada sebuah mantra berbunyi ‘Eko Narayana Na Dwityo Asti Kascit’ yang berarti bahwa Tuhan adalah tunggal tidak ada duanya,” jelas beliau, kepada Tribun Bali, Minggu (22/11/2020) di Pejeng, Gianyar.

Sementara, dalam kitab suci Weda secara jelas disebutkan ‘Ekam Sat Wiprah Bahuda Wadanti’ yang artinya pun sama yakni Tuhan hanya satu tidak ada duanya.

Baca juga: KPU Denpasar Mulai Rampungkan Pencetakan Surat Suara, Tahap Pertama Terima 240 Ribu Lembar

Baca juga: Eco Enzyme Solusi Tangani Sampah Rumah Tangga, Miliki Segudang Manfaat bagi Lingkungan

Baca juga: Desa Dangin Puri Kangin Menuju Tertib Administrasi, Gelar Pendataan Penduduk dan Sosialisasi Prokes

“Namun orang bijaksana menyebutkan Tuhan dengan banyak nama,” imbuh Ida pedanda.

Beliau menyebutkan, bahwa kata ‘Bahuda Wadanti’ memiliki nama banyak makna.

Dalam artian banyaknya fungsi Tuhan, dan setiap fungsi Tuhan itu kerap memiliki nama atau sebutan dari umatnya.

Seperti misal, Tuhan disebut sebagai Dewa Siwa, Brahma, Wisnu, bahkan Baruna (laut).

Termasuk Dewa Candra (bulan), Surya, dan bintang-bintang di langit, merupakan manifestasi Tuhan Yang Maha Esa.

 “Kemudian dalam agama Hindu disebut dengan Sang Hyang Siwa,” jelas beliau.

Literatur agama lainnya, yang menjelaskan Tuhan satu adalah Kekawin Arjuna Wiwaha.

Ida pedanda menyanyikan sebuah bait kekawin tersebut.

Sasi wimba haneng gata, mesi banyu. Ndan asing suci nirmala mesi wulan. Iwa mangkana, rakwa kiteng kadadin. Ring angabekin yoga kiteng sakala,” ujar beliau matembang.

Arti dari bait kakawin ini sangat dalam tentang ketuhanan di Hindu.

Baca juga: Perwira Polisi Asal Buleleng Terpilih Sebagai Ketua Perkemi Banten,Siap Majukan Atlet Beladiri Kempo

Baca juga: Termasuk Shio Kuda, Ini 4 Shio Beruntung Senin 23 November, Termasuk Shiomu?

Baca juga: Dimulai Sebentar Lagi, Ini Link Live Streaming MotoGP Portugal 2020

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved