Kepala Desa Khawatir Lihat Warga Desa di Tuban Kaya Mendadak Lalu Borong Mobil, Ini 6 Faktanya
Karena banyaknya warga yang langsung membelanjakan uangnya ini untuk beli mobil, kepada desa setempat pun merasa khawatir.
TRIBUN-BALI.COM - Warga satu kampung di Tuban Jawa Timur jadi sorotan setelah ramai-ramai borong mobil baru yang harganya ratusan juta.
Mereka adalah warga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban yang seakan dapat rezeki nomplok lalu membelanjakan kekayaan yang baru didapatnya itu.
Karena banyaknya warga yang langsung membelanjakan uangnya ini untuk beli mobil, kepada desa setempat pun merasa khawatir.
Kekhawatirannya tersebut terangkum dalam fakta-fakta berikut ini.
Baca juga: Kaya Mendadak! Warga Desa di Tuban Borong 190 Mobil Seusai Dapat Ganti Rugi dari Perusahaan Minyak
Seperti diketahui video warga sekampung beli mobil viral di media sosial.
Dalam video tersebut terekam belasan mobil datang secara bersamaan di jalan desa setempat, Minggu 14 Februari 2021.
Para warga satu kampung yang membeli mobil tersebut baru saja ketiban rezeki miliaran rupiah.
Rezeki miliaran rupiah tersebut didapatkan dari hasil penjualan tanah dari grass root refinery (GRR) kilang minyak yang melibatkan Pertamina-Rosneft perusahaan asal Rusia.

Jumlah uang hasil ganti rugi lahan tersebut tentunya tidak sedikit dan diyakini membuat warga ingin membeli mobil, yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Inilah fakta tentang berita viral tersebut :
1. Terekam Video Dan Viral di Medsos
Sebuah video viral belasan mobil datang secara bersamaan di jalan desa setempat, Minggu 14 Februari 2021.
Warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, ramai-ramai mendatangkan mobil baru dalam tenggang waktu tak lama.
Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai ratusan unit mobil.
Terbaru dari rekaman video pendek yang viral, belasan mobil datang secara bersamaan di desa tersebut.
Mobil yang diangkut menggunakan truk towing itu bahkan mendapat pengawalan dari kepolisian.
Berikut videonya.
2. Ganti Rugi Berasal dari Pertamina dan Perusahaan asal Rusia
Kepala Desa (Kades) Sumurgeneng, Gihanto membenarkan terkait video viral tersebut.
"Benar terkait warga ramai-ramai beli mobil baru, kabarnya kemarin datang lagi dari Gresik atau Surabaya," kata Kepala Desa (Kades) Sumurgeneng, Gihanto, Selasa 16 Februari 2021.
Dia menjelaskan, warga yang membeli mobil itu karena telah mendapat hasil penjualan tanah dari grass root refinery (GRR) kilang minyak yang melibatkan Pertamina-Rosneft perusahaan asal Rusia.
Nilai penjualan yang tidak sedikit diyakini membuat warga ingin membeli mobil, yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
3. Satu Orang Memiliki 2-3 Mobil Baru
Hingga kini mulai sejak warga mendapat pencairan dari penjualan tanah, sudah ada ratusan warga yang membeli mobil.
Bahkan, satu orang ada yang memiliki 2-3 mobil baru.
"Sampai sekarang sudah ada sekitar 176 mobil baru yang datang, terakhir kemarin ada 17 mobil baru," bebernya.
4. Harga jual mencapai Rp 8 miliar
Kades pun mengungkap pendapatan warga dari hasil penjualan tanah, yang jika dirata-ratakan mencapai Rp 8 miliar.
Bahkan, ada warga yang dengan kepemilikan lahan 4 hektar menerima Rp 26 miliar.
Ada juga warga Kota Surabaya yang memiliki lahan di sini mendapat Rp 38 miliar.
Sebab, Pertamina menghargai tanah Rp 600-800 ribu per meter, jauh lebih tinggi dari harga tanah pada umumnya di sini.
Di desanya sendiri terdapat 840 KK, sedangkan yang lahannya dijual karena masuk penetapan lokasi (penlok) kilang minyak ada sekitar 225 KK.
"Ya memang kondisinya begitu, dapat uang lalu beli mobil, ada juga yang dibelikan tanah lagi maupun bangun rumah juga," pungkasnya.
5. Untuk kebutuhan sehari-hari
Sementara itu, seorang warga setempat, Mulyadi yang juga menjual tanahnya mengaku, membeli mobil karena untuk kebutuhan sehari-hari.
Ia tak merinci berapa yang didapat dari hasil penjualan tanah miliknya untuk proyek kilang minyak Pertamina-Rosneft ini.
"Tanah saya 1/2 hektare, sebagian uangnya untuk membeli mobil," tutupnya tak menyangka.
6. Kades Malah Khawatir
Kepala Desa (Kades) Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Gihanto, mengungkapkan rasa kekhawatiran usai warganya terima miliaran rupiah dari penjualan tanah.
Tanah warga sekitar dijual untuk pembangunan kilang minyak grass root refinery (GRR) patungan Pertamina-Rosneft perusahaan asal Rusia, yang membutuhkan lahan di tiga desa yaitu Sumurgeneng, Wadung dan Kaliuntu.
"Ada rasa kekhawatiran karena sedikit yang dibuat usaha," kata Kades ditemui di rumahnya, Selasa 16 Februari 2021.
Dia menjelaskan, di desanya ada sekitar 840 KK namun yang tanahnya dijual untuk kebutuhan lahan GRR sekitar 225 orang.
Nilai tanah di sekitar lokasi dihargai Rp 600-800 ribu, lebih jauh tinggi di atasnya dibanding harga semula Rp 100-150 ribu.
Rata-rata yang menjual tanahnya, 90 persen untuk beli mobil, 75 persen untuk beli tanah, 50 persen untuk bangun rumah.
Sedangkan yang untuk usaha sedikit sekali, hanya beberapa saja.
"Yang dibuat untuk usaha sedikit, banyak yang digunakan untuk beli mobil, sudah ada 176 mobil baru yang dibeli secara bertahap, kemarin baru datang 17 mobil," terangnya.(M Sudarsono/Putra Dewangga/Surya.co.id)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul 6 FAKTA Warga Desa di Tuban Beli Mobil Ramai-ramai: Hasil Jual Tanah, Buat Kades Khawatir