Ternyata Proyek Ini Bikin Warga Satu Desa di Tuban Kaya Mendadak, Pendapatan Rata-rata Rp 8 Miliar

Ternyata, mereka memang 'kaya mendadak', karena mendapat ganti rugi pembebasan lahan untuk proyek kilang minyak Tuban milik Pertamina.

KompasTV
Ilustrasi Kilang Minyak (Sumber: Dok. Pertamina). Warga desa di wilayah Kecamatan Jenu ini, mendapat uang ganti rugi lahan melalui proses penetapan Konsinyasi di Pengadilan Negeri (PN) Tuban. Banyaknya ganti rugi yang diterima warga lantaran nilai proyek kilang Tuban juga fantastis. 

TRIBUN-BALI.COM - Sejak kemarin, jagat maya dihebohkan oleh kabar warga satu desa di Tuban, Jawa Timur, yang memborong ratusan mobil.

Ternyata, mereka memang 'kaya mendadak', karena mendapat ganti rugi pembebasan lahan untuk proyek kilang minyak Tuban milik Pertamina.

Pendapatan warga Tuban dari hasil penjualan tanah tersebut jika dirata-ratakan mencapai Rp 8 Miliar.

Warga desa di wilayah Kecamatan Jenu ini, mendapat uang ganti rugi lahan melalui proses penetapan Konsinyasi di Pengadilan Negeri (PN) Tuban. Proses itu selesai pada 10 Desember 2020 lalu.

Banyaknya ganti rugi yang diterima warga lantaran nilai proyek kilang Tuban juga fantastis.

Yaitu sebesar Rp 211,9 triliun dan membutuhkan pembebasan lahan seluas 811,9 hektar.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), kilang Tuban membutuhkan 20.000 tenaga kerja pada saat konstruksi dan 2.500 pekerja saat sudah beroperasi.

Targetnya, Kilang Tuban akan beroperasi pada 2026.

Baca juga: Kaya Mendadak! Warga Desa di Tuban Borong 190 Mobil Seusai Dapat Ganti Rugi dari Perusahaan Minyak

Proyek kilang Tuban merupakan bagian dari program mega proyek kilang Pertamina yang terdiri dari Refinery Development Master Plan (RDMP) dan kilang baru (Grass Root Refinery/ GRR).

Dalam proyek ini, Pertamina bekerja sama dengan perusahaan migas asal Rusia, Rosneft.

Pada 2017, kedua perusahaan itu membentuk PT Pertamina Rosneft dengan komposisi saham 55% Pertamina dan 45% Rosneft.

Namun pembangunan kompleks kilang raksasa ini menemui banyak kendala.

Seperti pembebasan lahan, perizinan hingga penyelesaian kontrak.

Proyek ini juga sempat termasuk dalam daftar Rp 708 triliun investasi yang mangkrak.

Padahal, Kilang Tuban masuk dalam proyek infrastruktur prioritas sejak masa kabinet pertama Presiden Joko Widodo.

Hingga pada awal 2020, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, ikut menangani pembebasan lahan bersama Pemprov Jawa Timur, Pemkab Tuban serta Pertamina.

Kilang Tuban nantinya akan menjadi salah satu kilang tercanggih di dunia yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar 300 ribu barel per hari, yang akan menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasoline dan diesel.

Saat ini, Pertamina Rosneft tengah menyiapkan pembebasan lahan tahap 4 yang akan dilakukan pada akhir Februari 2021.

Pertamina Rosneft juga sedang mempersiapkan lelang untuk reklamasi laut Tuban.

Borong Mobil

Warga satu desa di Tuban, tepatnya Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Provinsi Jawa Timur pasca mendapatkan uang dari hasil penjualan tanah ke proyek kilang minyak membawa berkah tersendiri bagi sejumlah dealer mobil di kawasan tersebut.

Seperti yang diutarakan Kepala Cabang Bengkel Auto2000 Tuban, Ari Surjono.

Melansir Kompas.com, Ari mengatakan, jika sejak adanya pembelian tanah di wilayah Jenu penjualan mobil di Auto 2000 mengalami peningkatan yang cukup tinggi.

Tidak tanggung-tanggung sejak April 2020 penjualan mobil di wilayah Jenu, Tuban meningkat hingga 400 persen.

“Saat di tempat lain terkena dampak pandemi Covid-19, di sini (Tuban) justru marketnya naik, karena banyak warga Jenu yang membeli mobil,” tutur Ari, Selasa 16 Februari 2021.

Dia memperkirakan, peningkatan penjualan mobil di wilayah Tuban akan terus terjadi hingga proyek kilang minyak berjalan.

“Akan terus naik penjualan mobil, nanti kalau proyek kilang minyak sudah berjalan kan banyak kontraktor yang masuk ke dalamnya untuk proses pembangunan,” jelas dia.

Sementara itu Kepala Desa (Kades) Sumurgeneng, Gihanto mengungkapkan di desanya terdapat 840 KK, sedangkan yang lahannya dijual karena masuk penetapan lokasi (penlok) kilang minyak ada sekitar 225 KK.

"Ya memang kondisinya begitu, dapat uang lalu beli mobil, ada juga yang dibelikan tanah lagi maupun bangun rumah juga," ujar Gihanto.

Menurut dia, pendapatan warga dari hasil penjualan tanah, yang jika dirata-ratakan mencapai Rp 8 miliar.

Bahkan, ada warga yang dengan kepemilikan lahan 4 hektar menerima Rp 26 miliar.

Dia menyebut ada juga warga Kota Surabaya yang memiliki lahan di desa tersebut yang mendapat ganti untung mencapai Rp 38 miliar.

“Sebab, Pertamina menghargai tanah Rp 600 ribu hingga 800 ribu per meter, jauh lebih tinggi dari harga tanah pada umumnya di wilayah ini,” tandas Gihanto. (*)

Artikel ini telah tayang di KompasTV dengan Judul: Ini Proyek yang Bikin Satu Desa di Tuban Kaya Mendadak dan artikel Warga Satu Desa di Tuban Borong Ratusan Mobil, Dealer: Penjualan Meningkat Hingga 400 Persen

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved