Kuliner Unik Dari INI Tempe, Benny Santoso Sulap Tempe Jadi Kue Kering Hingga Protein Ball
INI Tempe berawal dari tugas akhir kuliahnya ketika berkuliah di STP Nusa Dua, Bali dengan mengambil Jurusan Culinary Management.
Penulis: Karsiani Putri | Editor: Noviana Windri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA- Masyarakat Indonesia tentunya sudah tidak asing lagi dengan Tempe.
Salah satu menu olahan dari kedelai ini merupakan menu yang paling melekat pada masyarakat karena rasa, harga yang ramah di kantong serta sangat mudah dijumpai di tempat perbelanjaan mana pun.
Meskipun demikian, terkadang sering kali dalam pengolahan Tempe menjadi menu sajian, Tempe dimasak dengan cara yang monoton atau itu-itu saja sehingga tak heran rasa bosan dalam menikmati sajian Tempe pun sering kali datang.
Hal inilah yang menjadikan pria kelahiran Solo tanggal 2 Oktober 1995, Benny Santoso menciptakan dan menghadirkan berbagai inovasinya agar masyarakat dapat menikmati sajian Tempe dengan lebih nikmat.
Melalui usaha Innovate New Idea (INI) Tempe yang digagasnya sejak 16 Desember 2016 lalu, Benny Santoso menawarkan berbagai varian unik olahan Tempe miliknya.
Baca juga: Cara Membuat Tempe Goreng, Pisang Goreng, dan Bakwan Renyah untuk Imlek, Ini Campuran Tepungnya
Baca juga: Tak Perlu Dimasak Dulu, Tips Menyimpan Tempe agar Tahan Lama
Baca juga: Pengusaha Tempe Tahu Perkirakan Harga Kedelai Terus Naik Hingga Akhir Februari 2021, Ini Alasannya
"Kalau Bali mungkin terkenalnya dengan Nasi Campur, tapi, kalau di kami terkenalnya dengan Tempe Campur. Untuk varian Tempe Campur kami punya lima macam, ada keju, spirulina, original, wijen hitam dan biji labu. Sedangkan untuk kue kering kami punya empat varian, ada salt coklat, jahe, mete, dan kelapa. Dan untuk kripik, kami ada dua varian, ada original dan black paper. Kami juga ada produk baru, yaitu protein ball yang dibuat dari tepung tempe, kurma dan cranberry. Lalu dalam waktu dekat kami akan memperkenalkan Tempe instan," ujar Benny Santoso.
Adapun harga yang dibandrol untuk produknya tersebut, yakni mulai dari harga Rp 1500 hingga Rp 65 ribuan.
Menurutnya, sepanjang penjualan INI Tempe, menu Tempe Campur Wijen Hitam dan Kripik Tempe rasa black paper menjadi produk best seller.
"Selain produk Tempe, kami juga punya produk lain seperti emping dari singkong karena kami juga ingin promosikan produk lokal Indonesia lainnya. Selama ini banyak turis asing yang tertarik dengan Tempe dan mereka juga penasaran dengan produk lokal lainnya yang juga terkenal di Indonesia, maka kami perkenalkanlah Emping," jelasnya.
Kurang lebih sejak mendirikan INI Tempe hingga saat ini, Benny Santoso telah bekerjasama dengan puluhan retail baik di Bali maupun di luar Bali.
Untuk di Bali sendiri INI Tempe dapat ditemui di lebih dari 20an retail yang tersebar di daerah Bali, lalu ada juga di hotel serta restoran.
Dan untuk di area luar Bali, Benny Santoso menyebutkan bahwa kurang lebih sebanyak 20an retail telah menjual berbagai produk INI Tempe di tempatnya.
Kepada Tribun Bali, Benny Santoso mengungkapkan bahwa usaha INI Tempe berawal dari tugas akhir kuliahnya ketika berkuliah di STP Nusa Dua, Bali dengan mengambil Jurusan Culinary Management.
Ia mengaku sengaja memilih Tempe sebagai bahan utamanya karena bagi dirinya Tempe sangat unik dan merupakan produk lokal Indonesia yang khas.
"Saya ingin menunjukkan ke masyarakat bahwa produk lokal itu bagus-bagus karena kebanyakan orang selalu mikirnya kalau produk asing lebih bagus. Dari sinilah saya ingin mengedukasi masyarakat kalau Tempe itu gak melulu diolah dengan cara yang itu-itu saja, tapi Tempe bisa diolah menjadi produk unik lainnya. Saya juga ingin encourage ke orang-orang untuk bangga dengan produk lokal dan Ayo beli produk lokal," kata Benny Santoso.
Baca juga: Kelezatan 5 Kuliner Lokal Legendaris di Bali Ini Wajib Kamu Cicipi
Baca juga: Street Food Imbo Hadirkan 17 Stand Kuliner dengan Berbagai Brand Menarik di Denpasar
Semangat dan kerja keras Benny Santoso ini pun mendapatkan respon yang positif dari customernya.
Banyak customernya yang memuji dan menyebut produk INI Tempe sangat unik dan baru, mengingat banyaknya orang yang masih beranggapan bahwa tempe hanya bisa diolah menjadi menu masakan seperti Tempe bacem, tempe goreng tepung ataupun opor.
"Awalnya INI Tempe banyak disukai oleh wisatawan asing, kemudian setelah kami promosi ke orang lokal terutama di kota-kota besar mengingat pariwisata Bali saat ini sedang lesu, akhirnya kami memperluas market hingga akhirnya saat ini peminat INI Tempe balance antara wisatawan asing dan juga masyarakat lokal," sebutnya pada Kamis 18 Februari 2021.
Semenjak adanya pandemi Covid-19, pihaknya pun mulai menggunakan e-commerce serta medsos sebagai sarana dalam menawarkan produknya.
Benny Santoso mengaku dengan pemanfaatan e-commerce serta medsos tersebut sangat membantu pihaknya dan bahkan beberapa waktu lalu Ia mendapatkan pesanan dari Papua dan Malaysia. (*)