Myanmar
Demo Melawan Kudeta Myanmar Mulai Makan Korban Jiwa, Seorang Wanita Muda Tewas
Wanita muda berusia 20 tahun yang kepalanya tertembak pekan lalu meninggal dunia di rumah sakit 19 Februari 2021. Namanya Mya Thwate Thwate Khaing.
"Mari kita mengumpulkan jutaan orang untuk menjatuhkan diktator," tulis Khin Sandar, anggota senior Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi di Facebook.
"Mari kita berbaris secara massal (dan) menunjukkan kekuatan kita melawan pemerintah kudeta yang telah menghancurkan ... masa depan negara kita."
Namun, seorang aktivis mengkritik gerakan blokir jalan itu. Dia mengatakan mereka justru menahan pengunjuk rasa yang ingin menuju ke pusat kota untuk melakukan protes.
"Hentikan mobil yang rusak dan bantu pengunjuk rasa mencapai Sule (pusat unjuk rasa) secepat mungkin," kata aktivis Maung Saung Kha menurut laporan Reuters.
Ratusan ribu orang bergabung dalam protes dan kampanye pembangkangan sipil setelah kudeta pekan lalu.
Orang-orang terlihat di jalan-jalan di Yangon, Dawei dan Myitkyina memegang pesan "Gerakan Pembangkangan Sipil" dan spanduk "Bebaskan pemimpin kami" yang menampilkan gambar Aung San Suu Kyi.
Demonstrasi telah membengkak untuk melibatkan orang-orang dari semua lapisan masyarakat. Di antaranya termasuk pemogokan pegawai pemerintah sebagai bagian dari gerakan pembangkangan sipil massal.
Militer pada gilirannya telah meningkatkan tindakan kerasnya. Pada Minggu, pasukan keamanan di negara bagian Kachin utara negara itu menembaki pengunjuk rasa di sebuah lokasi pembangkit listrik.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul Demonstran Penentang Kudeta Myanmar yang Ditembak di Kepala Tewas di Rumah
