Corona di Dunia

Supaya Bisa Dapat Vaksin Covid-19, Dua Perempuan Menyamar Seperti Nenek-nenek

Dua orang wanita berusia di bawah 45 tahun nekat menyamar berpakaian layaknya nenek-nenek agar bisa disuntik dosis kedua vaksin Covid-19.

Editor: DionDBPutra
tribun.travel.com
Ilustrasi. Dua orang wanita berusia di bawah 45 tahun di Amerika Serikat nekat menyamar layaknya nenek-nenek agar bisa disuntik dosis kedua vaksin Covid-19. 

Misalnya seorang pria yang memiliki nama yang sama dengan ayahnya yang sudah lanjut usia. Karena namanya sama, dia mendaftar vaksinasi Covid-19.

Ketika ditanya apakah dia merasa frustrasi karena kedua wanita itu mencoba memotong antrean vaksinasi Covid-19, Pino enggan menjawab secara gamblang.

Pino mengatakan, dia tidak berhak menentukan siapa yang menerima vaksin Covid-19 berikutnya.

Dia merujuk pada skala prioritas yang ditetapkan Gubernur Florida Ron DeSantis, seorang politikus dari Partai Republik.

"Tugas kami sebagai departemen kesehatan adalah memvaksinasi orang sebanyak mungkin," kata Pino.

Penyamaran kedua wanita tersebut adalah contoh terbaru dari orang yang mencoba memangkas rantai antrean untuk mendapatkan vaksin virus corona.

Bulan lalu, pihak berwenang mengidentifikasi pasangan kaya asal Kanada yang menyamar sebagai penduduk setempat di komunitas pribumi terpencil untuk mendapatkan vaksin Covid-19 yang diperuntukkan bagi orang tua.

Departemen Kesehatan Indiana mengatakan, barang siapa yang berbohong mengenai tentang alamat, pekerjaan, dan usia mereka di lokasi vaksinasi, maka orang itu dianggap kurang bermoral.

Uji coba Pada Wanita Hamil

Sementara itu, Pfizer-BioNTech mengumumkan uji coba baru untuk mengevaluasi vaksin Covid-19 untuk wanita hamil.

Ibu hamil dikesampingkan dalam uji klinis pertama, yang artinya data dalam kelompok ini masih terbatas.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan, vaksinasi tidak wajib bagi ibu hamil, dan menyarankan para wanita tersebut untuk berkonsultasi dulu jika memiliki pertanyaan tentang risiko.

Dr Anna Durbin profesor kesehatan internasional di Johns Hopkins Bloombeerg School of Public Health menerangkan ke ABC News, "Uji coba ini akan memberi data penting tentang keamanan dan imunogenisitas vaksin pada wanita hamil."

"Data ini belum didapat dalam uji coba Fase 3 dan akan membangun kepercayaan untuk penggunaan vaksin ini pada wanita hamil," ujarnya.

Uji coba vaksin virus corona Pfizer Fase 2/3 akan melibatkan sekitar 4.000 wanita dengan usia kehamilan 24-34 minggu, kata Pfizer dalam siaran persnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved