Corona di Dunia

Supaya Bisa Dapat Vaksin Covid-19, Dua Perempuan Menyamar Seperti Nenek-nenek

Dua orang wanita berusia di bawah 45 tahun nekat menyamar berpakaian layaknya nenek-nenek agar bisa disuntik dosis kedua vaksin Covid-19.

Editor: DionDBPutra
tribun.travel.com
Ilustrasi. Dua orang wanita berusia di bawah 45 tahun di Amerika Serikat nekat menyamar layaknya nenek-nenek agar bisa disuntik dosis kedua vaksin Covid-19. 

TRIBUN-BALI.COM, ORLANDO – Beragam kisah unik menyertai program vaksinasi Covid-19 di berbagai belahan dunia.

Ada yang takut disuntik vaksin lalu bersembunyi di dalam hutan. Ada yang masih ragu bahkan tak sedikit yang terang-terangan menolak divaksin.

Kejadian ini tak kalah menarik. Dua orang wanita berusia di bawah 45 tahun nekat menyamar berpakaian layaknya nenek-nenek agar bisa disuntik dosis kedua vaksin Covid-19.

Baca juga: Takut Disuntik Vaksin Covid-19, Warga Satu Dusun di NTT Masuk Hutan untuk Sembunyi

Baca juga: Vatikan Peringatkan Karyawan yang Tolak Vaksin Covid-19 Bisa Kehilangan Pekerjaan

Baca juga: WHO Keluarkan Izin Darurat, Vaksin AstraZeneca hingga 5 Juta Dosis Segera Masuk Indonesia

Peristiwa tersebut berlangsung di Orlando, Orange County, Florida, Amerika Serikat ( AS) sebagaimana dilansir dari Stuff, Jumat 19 Februari 2021.

Perempuan yang masing-masing berusia 44 dan 34 tahun itu memakai topi, sarung tangan, dan kacamata agar terlihat seperti wanita yang berusia di atas 65 tahun.

Keduanya penuh percaya diri berjalan menuju fasilitas vaksinasi di Orlando.

Direktur Departemen Kesehatan Orange County Raul Pino mengatakan, aksi kedua perempuan tersebut memberikan bukti nyata betapa vaksin Covid-19 adalah kebutuhan masyarakat saat ini.

"( Vaksin Covid-19) ini adalah komoditas terpanas yang ada di luar sana saat ini. Jadi kami harus sangat berhati-hati," kata Pino dalam acara jumpa pers.

Kedua perempuan itu sudah mendapatkan dosis pertama vaksin Covid-19 dengan menunjukkan bukti surat yang dikeluarkan Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC).

Itu berarti, upaya kedua wanita tersebut sebenarnya cukup berhasil ketika menyamar sebagai nenek-nenek demi mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama.

Pino mengaku tidak tahu bagaimana mereka bisa mendapat vaksin sebelumnya.

Akan tetapi saat hendak mengulangi modusnya utnuk mendapat dosis kedua vaksin Covid-19 pada Rabu 17 Februari 2021, para pekerja di lokasi di Orange County Convention Center mengetahuinya.

Staf vaksinasi melihat perbedaan ulang tahun pada SIM mereka, kedua wanita tersebut langsung dibawa ke kantor.

Keduanya tidak mendapat dosis kedua vaksin Covid-19. Setelah insiden itu, tindakan keamanan di lokasi vaksinasi Covid-19 semakin diperketat.

Pino mengatakan ada beberapa kasus orang mencoba mengelabui petugas kesehatan agar divaksinasi.

Misalnya seorang pria yang memiliki nama yang sama dengan ayahnya yang sudah lanjut usia. Karena namanya sama, dia mendaftar vaksinasi Covid-19.

Ketika ditanya apakah dia merasa frustrasi karena kedua wanita itu mencoba memotong antrean vaksinasi Covid-19, Pino enggan menjawab secara gamblang.

Pino mengatakan, dia tidak berhak menentukan siapa yang menerima vaksin Covid-19 berikutnya.

Dia merujuk pada skala prioritas yang ditetapkan Gubernur Florida Ron DeSantis, seorang politikus dari Partai Republik.

"Tugas kami sebagai departemen kesehatan adalah memvaksinasi orang sebanyak mungkin," kata Pino.

Penyamaran kedua wanita tersebut adalah contoh terbaru dari orang yang mencoba memangkas rantai antrean untuk mendapatkan vaksin virus corona.

Bulan lalu, pihak berwenang mengidentifikasi pasangan kaya asal Kanada yang menyamar sebagai penduduk setempat di komunitas pribumi terpencil untuk mendapatkan vaksin Covid-19 yang diperuntukkan bagi orang tua.

Departemen Kesehatan Indiana mengatakan, barang siapa yang berbohong mengenai tentang alamat, pekerjaan, dan usia mereka di lokasi vaksinasi, maka orang itu dianggap kurang bermoral.

Uji coba Pada Wanita Hamil

Sementara itu, Pfizer-BioNTech mengumumkan uji coba baru untuk mengevaluasi vaksin Covid-19 untuk wanita hamil.

Ibu hamil dikesampingkan dalam uji klinis pertama, yang artinya data dalam kelompok ini masih terbatas.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan, vaksinasi tidak wajib bagi ibu hamil, dan menyarankan para wanita tersebut untuk berkonsultasi dulu jika memiliki pertanyaan tentang risiko.

Dr Anna Durbin profesor kesehatan internasional di Johns Hopkins Bloombeerg School of Public Health menerangkan ke ABC News, "Uji coba ini akan memberi data penting tentang keamanan dan imunogenisitas vaksin pada wanita hamil."

"Data ini belum didapat dalam uji coba Fase 3 dan akan membangun kepercayaan untuk penggunaan vaksin ini pada wanita hamil," ujarnya.

Uji coba vaksin virus corona Pfizer Fase 2/3 akan melibatkan sekitar 4.000 wanita dengan usia kehamilan 24-34 minggu, kata Pfizer dalam siaran persnya.

Separuh peserta akan disuntik vaksin, sedangkan setengah pastisipan lainnya bakal diberi plasebo.

Studi ini mencakup wanita hamil yang sehat berusia 18 tahun ke atas di AS, Kanada, Argentina, Brasil, Chile, Mozambik, Afrika Selatan, Inggris Raya, dan Spanyol.

Peserta uji coba akan mendapat dua dosis vaksin corona dengan jarak 21 hari, dan mereka akan dipantau selama 7-10 bulan untuk menilai keamanan ibu dan bayinya.

Kondisi bayi juga akan dipantau sampai usia 6 bulan, untuk melihat apakah ada transfer antibodi dari ibu yang divaksin.

"Wanita hamil memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi dan mengalami Covid-19 yang parah, itu sebabnya kami mengembangkan vaksin yang aman dan efektif untuk populasi ini," kata Dr William Gruber, wakil Presiden Senior Penelitian dan Pengembangan Klinik Vaksin untuk Pfizer.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul 2 Perempuan Muda Menyamar dan Berpakaian Seperti Nenek-nenek Demi Disuntik Vaksin Covid-19

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved