Kelompok MIT Pimpinan Ali Kalora Mulai Terdesak, Brigjen TNI Farid Makruf: Mereka Kelaparan

Pada 27 November 2020 lalu, kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora melakukan pembunuhan terhadap warga setempat.

Editor: Kambali
Kompas.com/Eddy Djunaedi
Satgas Tinombala memburu anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali kalora di Poso, Sulawesi Tengah. 

TRIBUN-BALI.COM, SIGI - Sudah dua bulan lebih sejak peristiwa memilukan di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, terjadi.

Pada 27 November 2020 lalu, kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora melakukan pembunuhan terhadap warga setempat.

Kelompok itu, saat ini tersisa 11 orang.

Daftar 11 anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora yang menjadi buruan aparat gabungan.
Daftar 11 anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora yang menjadi buruan aparat gabungan. (Dok.Polri)

Baca juga: Kelompok MIT Ali Kalora Kerap Turun ke Kampung Minta Makan, Dikejar Satgas Tinombala Lari ke Hutan

Ruang gerak mereka pun kian dipersempit oleh Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya (nama baru Operasi Tinombala).

Satgas terus melakukan pengejaran terhadap kelompok yang masuk daftar pencarian orang (DPO) itu.

Menurut Komandan Korem (Danrem) 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf, kelompok MIT sudah terdesak.

Mereka pun mulai kekurangan logistik.

"Sebenarnya DPO ini sudah dalam kondisi terdesak. Mereka juga kelaparan.

Semua perlengkapan berhasil kita amankan dua minggu lalu di Tauca, Poso Pesisir Selatan.

Jadi mereka sekarang sangat kekurangan logistik dan perlengkapan," jelasnya saat dihubungi Kompas.com lewat pesan WhatsApp, Jumat, 19 Februari 2021.

Warga Desa Lemban Tongoa bersama polisi membersihkan sisa-sisa puing bangunan milik korban yang dibakar oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora.
Warga Desa Lemban Tongoa bersama polisi membersihkan sisa-sisa puing bangunan milik korban yang dibakar oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora. (Kompas.com/Eddy Junaedy)

Baca juga: Jenderal Dua Bintang Turun Tangan Kejar Ali Kalora Cs, Rekam Jejaknya Tak Perlu Diragukan

Ia membeberkan pasukan gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia ( Polri) sempat menyergap mereka.

Akan tetapi mereka melarikan diri.

“Kelompok ini sempat disergap oleh pasukan TNI Polri, tapi berhasil melarikan diri.

Mereka disergap saat sedang beristirahat di salah satu kebun masyarakat yang tidak jauh dari permukiman penduduk.

Sejumlah barang diamankan dari penyergapan itu berupa ransel, pakaian, makanan, perlengkapan tidur, solar cell, peluru, dan lain-lain," ujar Farid.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved