UPDATE PPKM Mikro Mulai Besok, Ada Bantuan Beras 20 Kg untuk Isolasi Mandiri Termasuk di Bali

Dalam lanjutan penerapan PPKM Mikro, pemerintah akan menyediakan kebutuhan dasar untuk warga yang melakukan isolasi mandiri, baik isolasi di tingkat

Tribun Bali/Rizal Fanany
Pecalang melakukan sidak prokes di Desa Adat Kesiman, Denpasar, Bali Selasa 9 Februari 2021. PPKM Mikro diperpanjang mulai besok 23 Februari 2021. Isolasi mandiri selama PPKM akan mendapat bantuan beras 20 Kg. 

TRIBUN-BALI.COM - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro diperpanjang mulai besok Selasa 23 Februari hingga 8 Maret 2021.

Ada yang berbeda dengan PPKM sebelumnya.

Dalam lanjutan penerapan PPKM Mikro, pemerintah akan menyediakan kebutuhan dasar untuk warga yang melakukan isolasi mandiri, baik isolasi di tingkat rumah tangga maupun rukun tetangga (RT).

Bentuk bantuan yang akan diberikan berupa beras sebanyak 20 Kg per rumah untuk kebutuhan selama 14 hari masa isolasi.

Bantuan beras ini akan didistribusikan melalui aparat Kepolisian atau TNI di tingkat Polsek dan Koramil.

“Sesuai hasil evaluasi Komite PCPEN bersama Pemerintah Daerah, maka diputuskan bahwa PPKM Mikro diperpanjang selama 2 minggu ke depan, dengan tetap dilakukan monitoring dan evaluasi secara intensif, serta penguatan operasionalisasinya di tingkat RT/RW di seluruh desa/ kelurahan pada 123 kabupaten/kota," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis, Minggu 21 Februari 2021.

Pemerintah pusat akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah di 7 provinsi agar implementasi lanjutan program PPKM Mikro dapat berjalan efektif.

Adapun ketujuh provinsi tersebut meliputi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, dan Bali.

Baca juga: PPKM Mikro Diperpanjang di Denpasar Bali, Dewa Rai: Desa/Kelurahan yang Tentukan Pelaksanaan Isolasi

Pemerintah provinsi diminta untuk mengkoordinasikan pemetaan zonasi risiko tingkat RT di semua kabupaten/kota di wilayahnya yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan kebutuhan bantuan beras dan masker serta pelaksanaan 3T (testing, tracing, dan treatment).

Lebih lanjut kata Airlangga, melihat kondisi saat ini masih terus terjadi penambahan kasus Covid-19, ditambah lagi sedang musim hujan dan terjadi bencana di beberapa daerah, pemerintah mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

"PPKM Mikro di tahap awal ini cukup efektif, maka pada tahap perpanjangan akan dilakukan penguatan operasionalisasi di tingkat RT/RW yang dikoordinasikan oleh Posko di desa/kelurahan," kata Airlangga.

"Kita tetap tidak boleh lengah, walaupun vaksinasi sudah dilakukan, karena virus Covid-19 ini masih ada, protokol kesehatan tetap harus dilaksanakan dengan ketat," sambungnya.

Dalam perpanjangan PPKM Mikro 2 minggu ke depan, pemerintah akan memperkuat operasionalisasi dengan fokus ke pelaksanaan 3T kepada warga.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan akan ada 1 juta antigen test kit yang akan disebar ke 7 provinsi.

“Untuk percepatan testing, telah didistribusikan 653.375 swab antigen test kit ketujuh provinsi, 23 Februari akan tiba lagi satu juta antigen test kit. Untuk penguatan tracing telah dilakukan penambahan tracer dengan melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang sudah dilatih menjadi trace," kata Menkes.

Baca juga: Sambil Cek Posko Covid-19 di Tabanan, Kabid Humas Polda Bali Beberkan Efektivitas PPKM Mikro

Tugas Satgas Covid-19 di Desa/Kelurahan

Satgas penanganan Covid-19 di desa/kelurahan yang akan  menentukan pelaksanaan isolasi  mandiri  orang tanpa gejala (OTG)  dan  gejala ringan (GR).

Demikian hal baru pada  masa perpanjangan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat)  berbasis mikro  di Kota Denpasar tanggal 23 Februari hingga 8 Maret 2021.

Hal tersebut disampaikan  Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, Minggu 21 Februari 2021.  

Dewa Rai mengatakan, pihaknya sudah menerima surat Instruksi Mendagri Nomor 4 tahun 2021  tentang perpanjangan PPKM berbasis mikro pada Sabtu 20 Februari 2021.

“Intinya tinggal memantapkan PPKM yang jilid I sampai III. Apa yang sudah dilakukan ditingkatkan sehingga kasus bisa terkendali,” katanya.

Namun, menurut Dewa Rai, ada sedikit perbedaan penanganan pasien  Covid-19 pada  perpanjangan PPKM kali ini karena OTG-GR di Kota Denpasar menjalani isolasi secara mandiri.

Bukan isolasi terpusat di hotel.

Menurut dia,  Satgas di desa/kelurahan harus lebih ketat menjaga atau mengawasi warga yang menjalani isolasi mandiri.

 “Sesuai edaran Pemprov Bali, sementara isolasi di hotel selesai dan per 1 Maret sudah tidak ada isolasi di hotel, kami arahkan isolasi mandiri. Pengawasan dari Satgas harus lebih ketat,” katanya.

Menurut Dewa Rai, pelaksanaan isolasi mandiri seperti saat awal pandemi Covid-19 tahun lalu  

“Nanti lihat kasusnya, misalnya kalau dalam satu gang banyak, Satgas Desa/Kelurahan mungkin akan melakukan isolasi di satu gang atau bisa juga satu dua rumah,” katanya.

Prinsipnya, kata Dewa Rai, pengawasan pada lokasi isolasi mandiri  diperketat.

“Termasuk pengawasan, siapa yang keluar masuk semakin diperketat,” imbuhnya.

Mengenai kebutuhan sehari-hari bagi pasien  isolasi mandiri,ia mengatakan Pemkot Denpasar telah menyiapkan paket sembako.

“Kami siapkan 2.500 paket sembako. Pemkot Denpasar sudah anggarkan kebutuhan sehari-hari,” katanya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Isolasi Mandiri Selama PPKM Mikro, Warga Akan Dapat Beras 20 Kg "

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved