Cerita dari Desa Miliarder di Tuban, 15 Mobil Baru Kecelakaan karena Pemiliknya Belum Bisa Nyetir
Cerita dari Desa Miliarder di Tuban, belasan mobil baru alami kecelakaan karena pemiliknya belum bisa menyetir
TRIBUN-BALI.COM - Cerita dari Desa Miliarder di Tuban, belasan mobil baru alami kecelakaan karena pemiliknya belum bisa menyetir.
Kabar kurang mengenakkan datang dari Kampung Miliarder Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur.
Belasan mobil baru yang dibeli secara ramai-ramai oleh warga setempat, setelah mendapat pencairan penjualan tanah ke Pertamina mengalami kecelakaan.
Mobil-mobil yang kebanyakan bermerek toyota itupun kini masih diperbaiki oleh dealer penjualan resmi.
Branch Manager Auto 2000 Tuban, Arie Soerjono mengatakan, hingga kini sudah ada 15 mobil warga Desa Sumurgeneng yang mengalami kecelakaan.
Baca juga: Viral Sejumlah Warga di Tuban Borong Mobil, Padahal Sebenarnya Ada Lima Pilihan Ganti Kerugian Tanah
Namun, kecelakaan itu tidak terjadi di jalan raya, melainkan di lingkungan jalan desa setempat, seperti saat mundur menabrak garasi.
"Sudah ada 15 mobil yang kecelakaan kecil, tapi sudah selesai perbaikan sekarang," ujar Arie dikonfirmasi, Senin 22 Februari 2021.
Dia menjelaskan, kendati mobil diperbaiki setelah mengalami kecelakaan kecil, namun warga tidak dikenakan biaya pembayaran.
Pasalnya, mobil yang dibeli sudah masuk dalam klaim asuransi.
Begitu mobil jadi, selanjutnya bisa diambil oleh pemiliknya ataupun diantar tanpa dikenakan biaya.
"Kebanyakan diantar ke pemiliknya, mobil masuk asuransi jadi tidak usah bayar perbaikan," pungkasnya.
Kisah para miliarder baru ini terkuak seusai video viral belasan mobil baru yang diangkut menggunakan truk towing tiba di desa setempat, Minggu 14 Februari 2021 sore.
Fakta unik terungkap, beberapa warga pembeli mobil baru ternyata belum bisa mengemudi.
Wantono (40) mengatakan, memang tidak bisa nyetir sebelum membeli mobil jenis Mitsubishi Xpander.
Sehari-hari ia hanya mengendarai traktor untuk ke sawah.
Baca juga: Seperti di Tuban, Satu Desa di Kuningan Ini Mendadak Miliarder, Borong Motor, Tanah hingga Perhiasan
Namun, setelah beli mobil ia kemudian diajari temannya hingga akhirnya mulai bisa mengemudi.
"Memang sebelum beli mobil ini tidak bisa nyetir, setelah beli saya belajar," ujarnya ditemui di rumahnya, Kamis 18 Februari 2021.
Meskipun begitu, bapak satu anak itu berdalih tak butuh waktu lama untuk belajar mengemudi mobil.
Diakuinya, masih sulit mengendarai traktor yang digunakan sehari-hari untuk membajak sawah.
Meski sudah bisa mengemudi, namun pria yang mendapat Rp 24 miliar setelah menjual tanahnya 4 hektare itu, belum berani mengemudi ke kota.
"Ya hanya di jalan desa saja mengemudinya, belum berani ke jalan raya ke kota.
Saya hanya beli 1 mobil, sisanya beli tanah dan ditabung," pungkasnya.
Sementara itu, Matrawi (55) warga sekitar juga menyatakan hal sama.
Dia membeli dua mobil setelah menjual tanahnya 1/2 hektare dan mendapat Rp 3 miliar dari Pertamina.
Sebelum membeli mobil, ia juga tidak bisa mengemudikan kuda besi.
Baca juga: Meski Belum Bisa Nyetir Warga Tuban Ini Tetap Beli Mobil Baru Setelah Mendadak Jadi Miliarder
Setelah beli mobil rush dan pickup ia baru belajar.
"Saya beli dulu baru belajar, sekarang sudah bisa sedikit-sedikit.
Belum berani jalan ke kota, di desa dulu," tutup Matrawi.
Lahan warga dihargai apraisal Rp 600-800 ribu per meter.
Untuk pembebasan lahan kilang minyak grass root refinery (GRR).
Patungan Pertamina-Rosneft asal Rusia, menyesuaikan lokasi.
Kebutuhan lahan untuk pembangunan kilang minyak GRR seluas 821 hektare.
Rinciannya, lahan warga 384 hektare, KLHK 328 hektare, dan Perhutani 109 hektare.
Baca juga: Cerita Warga Desa di Tuban Kaya Mendadak Tanahnya Dibeli Pertamina, Romadi Luluh Dapat Rp 7,5 M
Investasi kilang minyak dengan nilai 16 miliar USD atau setara Rp 225 triliun itu rencananya beroperasi di 2026.
Kilang GRR ditarget mampu produksi 300 ribu barel per hari.
(Surya/M. Sudarsono)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Belasan Mobil Milik Warga Kampung Miliarder Tuban Rusak akibat Kecelakaan, Pemlik Belum Mahir Nyopir