Berita Karangasem
Izin Puluhan Usaha Galian C di Karangasem Telah Kadaluwarsa, Tapi Tetap Nekat Ambil Material
Puluhan usaha galian C di Kabupaten Karangasem izinnya telah kadaluwarsa, alias sudah mati.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Puluhan usaha galian C di Kabupaten Karangasem izinnya telah kadaluwarsa, alias sudah mati.
Parahnya, walaupun izin usahanya telah mati, tetapi pengusaha galian C tetap mengeruk material.
Kondisi tersebut tersebar terjadi di Kecamatan Kubu, Rendang, Selat, & Kecamatan Bebandem
Informasi dihimpun Tribun Bali, dari 113 pengusaha galian di Karangasem, sebanyak 62 pengusaha sudah mengantongi izin.
Baca juga: DLH Karangasem Rencana Manfaatkan Lahan Galian Untuk Buang Sampah Organik Maupun Non Organik
Sayangnya 33 usaha galian izinnya telah kadaluwarsa, dan harus memperpanjang lagi.
Usaha yang izinnya habis rata - rata perusahaan besar. Per hari bisa jual material ratusan truk.
Seperti di Kecamatan Rendang dan Selat ada sebanyak 28 usaha galian.
Dari jumlah tersebut, sekitar 17 usaha galian kantongi izin, 6 usaha galian masih berproses, serta sisanya belum kantongi izin untuk melakukan operasi pengerukan material.
Sayangnya si pengusaha tetap melakukan pengerukan.
Sedangkan di Kecamatan Bebandem jumlah usaha yang berizin sebanyak 28 usaha.
Sekitar 19 usaha telah mengantongi izin, 2 usaha masih proses mengurus izin, dan sisanya sekitar 7 usaha izinnya sudah kadaluwarsa.
Walaupun izin operasionalnya sudah habis, tetapi pengusaha tetap mengeruk.
Untuk Kecamatan Kubu jumlah usaha galian sebanyak 57 usaha.
Yang mengantongi izin sekitar 26 perusahaan, sedangkan usaha yang sudah memproses izin 5, sedangkan sisanya sebanyak 26 izinnya sudah habis tapi belum diurus kembali.
Baca juga: Pajak Sektor Galian C di Karangasem Tahun 2020 Bocor, Per Hari Capai Belasan Juta Rupiah
Pengusaha yang belum mengantongi izin tetap mengeruk galian.