Rasio Elektrifikasi 100 Persen, PLN Terus Lakukan Pelayanan Lisdes
Manager Komunikasi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali, I Made Arya, menegaskan bahwa PLN terus mengupayakan agar rasio elektrifikasi Bali
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
“Kalau beban puncak tahun 2020 pada siang hari, tertinggi 958,2 MW dan terendah 482,4 MW. Untuk malam harinya, tertinggi 980 MW dan terendah 542,6 MW,” sebutnya.
General Manager PLN UID Bali, Adi Priyanto, juga memastikan bahwa listrik PLN tidak byar pet.
Sebab rasio elektrifikasi yang mencapai 100 persen, menandakan bahwa rata-rata masyarakat Bali telah menikmati listrik.
Ia memastikan ke depan seluruh rumah tangga akan menikmati listrik di Pulau Dewata.
Walaupun rasio elektrifikasi kadang turun, karena ada rumah tangga baru, perumahan baru, dan sebagainya.
PLN terus melakukan sosialisasi dan edukasi ke rumah tangga, agar menggunakan meter listrik sendiri sehingga lebih aman dan nyaman.
"Makanya target kami ke depan adalah peningkatan pelanggan seiring peningkatan layanan," imbuhnya.
PLN juga terus berupaya menjaga keandalan listrik di Bali. Salah satunya dengan menggeber proyek Jawa-Bali Connection (JBC).
Sehingga ke depan tidak ada lagi pemadaman listrik atau byar pet di Bali.
Daya terpasang di Bali mencapai 1.432 MW, dan daya mampu 1.329 MW.
"Dari daya mampu ini, 30 persennya adalah pasokan dari Jawa," katanya.
Adi menambahkan keandalan listrik Bali perlu dijaga dengan JBC ini.
Pasalnya ke depan, pertumbuhan listrik Bali akan terus meningkat.
Apalagi penambahan rumah tangga, serta industri khususnya akomodasi pariwisata yang dominan di Bali. Tentunya membutuhkan peningkatan listrik ke depannya.
“Masalahnya beban konsumsi di Bali Januari 2019, menjadi yang tertinggi di Indonesia yakni 14,43 persen. Tahun 2016 di Bali juga sempat tinggi pertumbuhan konsumsi energi mencapai 11 persen."
