Rasio Elektrifikasi 100 Persen, PLN Terus Lakukan Pelayanan Lisdes

Manager Komunikasi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali, I Made Arya, menegaskan bahwa PLN terus mengupayakan agar rasio elektrifikasi Bali

Istimewa
General Manager PLN UID Bali Adi Priyanto (kiri) dan Manager Komunikasi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali I Made Arya (kanan) 

Laporan Wartawan Tribun Bali, A A Seri Kusniarti

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Rasio elektrifikasi listrik di Bali telah mencapai 100 persen, terhitung sejak 27 Oktober 2018.

Manager Komunikasi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali, I Made Arya, menegaskan bahwa PLN terus mengupayakan agar rasio elektrifikasi Bali tetap 100 persen. 

“Pada 20 Januari 2020, PLN menyalakan listrik desa (lisdes) di Desa Unggahan, Seririt, Buleleng. Dengan potensi pelanggan baru sebanyak 42 pelanggan,” sebutnya kepada Tribun Bali, Jumat, 26 Februari 2021.

Dengan adanya sinergi antara PLN dan pemerintah daerah, sangat membantu PLN mendata masyarakat yang belum terlayani listrik. 

Baca juga: PLN Bali Timur Harap Aktivitas Pariwisata Dibuka, 2.398 Pelanggan di Gianyar Tunggak Bayar Listrik

Baca juga: PLN UID Bali Rutin Lakukan Pengecekan, Khususnya Sambungan Kabel Listrik

Baca juga: Dukung Sektor UMKM, Gerobak Listrik (Gelis) Resmi Mengaspal di Bali 

“Sehingga kami bisa terus memonitor dan memberikan pelayanan listrik kepada pelanggan,” jelasnya.

Pada akhirnya semua masyarakat Bali, hingga di pelosok dapat merasakan manfaat kelistrikan dari PLN.

Untuk mekanisme lisdes, kata dia, akan terus dilakukan.

Sebab terkadang ada penambahan permintaan listrik baru, baik oleh keluarga baru maupun keluarga lama yang ingin memiliki listrik sendiri. 

“Jadi walaupun rasio elektrifikasi pada 2018 sudah 100 persen, namun tentunya masih ada yang menggunakan listrik bersama dari tetangga atau saudaranya,” imbuh Arya, sapaan akrabnya.

Pelanggan-pelanggan itulah yang akan dilayani oleh PLN. Kondisi masih menggunakan listrik bareng, karena kemungkinan secara teknis tidak memenuhi syarat sehingga harus nyantol bareng tetangga atau saudara. 

“Namun jika wilayah tersebut sudah berkembang, baik karena kedatangan warga baru atau pembangunan beberapa rumah. Maka perluasan jaringan juga bisa dilakukan dengan program lisdes ini,” jelasnya.

Arya menyebutkan, target pelanggan baru pada 2021 sebanyak 73.818. PLN pun optimistis angka ini akan tercapai. 

Sementara untuk jumlah pelanggan PLN, per Desember 2020 sudah mencapai 1.528.854.

Angka ini meningkat pada tahun 2021 menjadi 1.533.080 pelanggan.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved