Berita Badung
Disdikpora Badung Butuh Anggaran Rp500 Juta untuk Perbaiki Gedung di SD 2 Sempidi
Terkait kerusakan gedung di Sekolah Dasar (SD) No 2 Sempidi Badung sudah dilakukan pengecekan langsung oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Terkait kerusakan gedung di Sekolah Dasar (SD) No 2 Sempidi Badung sudah dilakukan pengecekan langsung oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) setempat pada Senin 1 Maret 2021.
Dari hasil pengecekan secara detail, disdikpora Badung pun kini membutuhkan anggaran ratusan juta untuk memperbaiki dua ruangan yang atap dan plafonnya jebol.
Kabid Gedung dan Sarana Disdikpora Kabupaten Badung, Putu Roby Widya Harsana mengatakan pendataan yang dilakukan tidak hanya melihat kerugian, namun secara detail mengecek anggaran yang diperlukan untuk melakukan perbaikan.
Baca juga: Tak Hanya Bangunan, Meja dan Kursi Gedung SD No 2 Sempidi Badung juga Rusak Tertimpa Pohon
Baca juga: Dua Ruang Kelas Rusak Berat, Dahan Pohon Timpa SD 2 Sempidi Badung
Baca juga: Tekan Penyebaran Covid -19, Polres Badung Lakukan Pendekatan Langsung ke Warga
Pengecekan pun akunya, untuk mempermudah pembuatan Rancangan Anggaran Belanja (RAB) untuk perbaikan
"Sudah kita tadi cek langsung, ada dua ruangan yang plafonnya hancur, termasuk juga beberapa kursi dan meja siswa," katanya.
Dari hasil pendataan, tambahnya perbaikan gedung tersebut membutuhkan anggaran sekitar Rp 500 juta untuk membangun atap dan plafon.
Selain itu juga dilakukan pembersihan pada ruangan termasuk pengecatan.
"Instalasi listrik juga, dilakukan. Intinya sampai finishing," katanya.
Baca juga: Disdikpora Badung Bali Akui Sudah Dapat Laporan Terkait Rusaknya Bangunan SD No 2 Sempidi
Baca juga: Hujan Disertai Angin Kencang, Dahan Pohon Patah Timpa Bangunan SD 2 Sempidi Badung Bali
Baca juga: Disdikpora Badung Bali Akui Sudah Dapat Laporan Terkait Rusaknya Bangunan SD No 2 Sempidi
Satu ruangan yang luasnya kurang lebih 5 x 8 meter itu semua atap dan plafon-plafonnya harus dibongkar.
Kerangka plafon dan atap berbahan baja ringan itu katanya sudah tidak bisa digunakan.
Bahkan genteng dan plafon berbahan gipsun juga sudah hancur.
"Rusak parah atapnya, saya saja tidak berani masuk karena sangat membahayakan," bebernya.
Meski sudah melakukan pendataan, untuk perbaikan akunya tetap menggunakan anggaran dari BPBD Badung.
Pasalnya kerusakan atap bangunan SD No 2 Sempidi merupakan bencana alam.
"Yang jelas kalau kita disarankan untuk memperbaiki kita ajukan RAB sekitar Rp 500 juta. Lantaran sudah dilakukan pendataan juga dengan tim kami," jelasnya.