Berita Bali
Miskadi Tewas Berkelahi dengan Pencuri, Jenazah Bejo Ditemukan di Kebun Kangkung di Denpasar
Ahmad Miskadi (40), seorang buruh proyek dikabarkan tewas saat berkelahi dengan dua pencuri di Jalan Raya Semat
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Ahmad Miskadi (40), seorang buruh proyek dikabarkan tewas saat berkelahi dengan dua pencuri di Jalan Raya Semat, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Bali, Kamis 4 Maret 2021.
Informasi yang didapat, seorang buruh bersama anaknya itu sedang melakukan pekerjaan proyek di salah satu vila di wilayah Kuta Utara.
Ketika itu mereka sedang beristirahat di rumah bedeng proyeknya.
Sekitar pukul 03.00 Wita tiba-tiba ada pencuri yang masuk ke kamarnya.
Baca juga: UPDATE Temuan Mayat di Denpasar: Polisi Ungkap Identitas Korban & Penyebab Kematian Masih Diselidiki
Baca juga: Penemuan Mayat Laki Laki di Jalan Tukad Badung Denpasar Bali, Ditemukan Hanya Kenakan Celana Dalam
Baca juga: BREAKING NEWS Ketahuan Mencuri, Maling Nekat Bunuh Buruh Proyek di Desa Tibubeneng Kuta Utara Badung
Aksi pencuri itu pun diketahui oleh buruh tersebut, sehingga terjadi perkelahian dan buruh tersebut tewas.
Kabarnya pencuri tersebut menggunakan senjata tajam.
Kasat Reskrim AKP Laorens R Heselo SH belum bisa dikonfirmasi terkait hal tersebut.
Namun Kasubag Humas Bagops Polres Badung, Iptu I Ketut Gede Oka Bawa, mengakui adanya kejadian tersebut.
Pihaknya mengatakan, pencurian yang mengakibatkan perkelahian hingga pembunuhan terjadi di depan Warung Sendok Jalan Raya Semat, Tibubeneng, Kuta Utara.
"Iya saya baru dapat laporan terkait adanya pencurian yang berujung pembunuhan," ujarnya, Kamis malam.
Dari laporan yang diterima, Oka Bawa menyebutkan, peristiwa itu terjadi saat Ahmad Miskadi tidur bersama anaknya Muhamad Budi Prastyo (17).
Sekitar pukul 03.00 Wita korban yang berasal dari Desa Bulurejo, Jember itu terbangun karena melihat seseorang masuk ke kamarnya di sebuah pembangunan proyek vila di Jalan Raya Semat tersebut.
"Yang dilihat itu pencuri, dengan mencuri HP milik korban. Saat itu anaknya juga bangun lantaran korban yang merupakan ayahnya berteriak maling," jelas Oka Bawa.
Menurut keterangan anaknya, kata Oka Bawa, pencuri tersebut berjumlah 2 orang.
Para pelaku pergi saat diteriaki maling, dan membawa kabur dua HP miliknya.
"Korban dan anaknya ini mengejar terduga pelaku, sehingga terjadi perkelahian satu lawan satu. Salah satu terduga pelaku mempergunakan senjata tajam jenis pisau," ungkapnya.
Oka Bawa menjelaskan, saat perkelahian, anaknya ini terlebih dahulu dilukai pada bagian punggung tangan sebelah kanan.
Namun lantaran pelaku membawa pisau, pelaku pun menyerang ayahnya dan mengeroyok menusuk korban dengan pisau hingga menyebabkan korban meninggal dunia di TKP.
"Barang yang hilang yakni 2 HP seharga Rp 5 juta," jelasnya.
Sementara saat ini, kasus tersebut masih dilakukan penyelidikan oleh jajaran reskrim Polres Badung dan Polsek Kuta Utara.
"Menurut informasi yang saya terima korban banyak mengalami luka robek, dan luka tusukan yang mengakibatkan korban meninggal dunia," katanya.
Bejo di Kebun Kangkung
Sementara itu, sesosok mayat pria yang belakangan diketahui bernama Bejo, ditemukan di kebun kangkung Jalan Tukad Badung XVI, Denpasar, Bali, Kamis siang.
Dia adalah penghuni kos Jalan Tukad Badung XIV yang tidak jauh dari lokasi mayatnya ditemukan warga.
Kasubbag Humas Polresta Denpasar, Iptu I Ketut Sukadi mengatakan, polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa 5 orang saksi.
Dari para saksi lah diketahui identitas korban.
Namun polisi belum menyimpulkan penyebab kematian korban.
Iptu Sukadi menjelaskan, Budianto (23), saksi, yang merupakan teman kost korban, beberapa waktu lalu sedang minum arak bersama Hafid (24) saksi lainnya.
Beberapa saat kemudian datanglah Bejo (korban) membawa 1 botol arak, mereka lalu minum bersama 2 botol arak ukuran tanggung dan 1 botol ukuran besar.
Setelah itu, saat minum terjadi cekcok berujung perkelahian. Bejo lalu melarikan diri keluar dari kawasan kos.
"Saat minum tersebut terjadi ketersinggungan antara Budianto dengan korban, mengingat korban menjelek-jelekkan Budianto yang akhirnya Budianto menjadi marah dan terjadi perkelahian. Karena tidak seimbang kemudian korban lari keluar rumah kos dan lari mengarah ke selatan," urainya.
Lalu, Eko Cahyono (30) saksi lainnya sekitar pukul 03.00 Wita dibangunkan oleh istrinya bernama Indah Sari (24) karena Bejo mengetuk pintu kos dan memanggil Eko, lalu melihat Bejo lari keluar kos dikejar oleh Hafid dan Budianto.
Melihat kejadian tersebut Eko dan istrinya mengikuti sampai di depan kos saja kemudian mereka berempat kembali ke kos.
Lebih lanjut, polisi memeriksa Nur Yasim (70). Nur Yasim alias Sony mengatakan, sekitar pukul 12.00 Wita, ia mengontrol kolam ikan, saat sampai di kolam, Sony melihat benda aneh mengambang di kolam.
"Awalnya saksi mengira benda tersebut boneka. Namun setelah diamati, ternyata benda tersebut adalah mayat manusia. Melihat hal tersebut, saksi langsung bergegas menginformasikan temuanya kepada warga lainya yang berada di sekitar TKP, kemudian dilaporkan ke polisi," ujarnya.
Kasubbag Humas mengatakan, penyebab kematian korban masih dalam penyelidikan polisi.
Saat ditemukan warga, kondisi korban hanya mengenakan celana dalam dan sudah membusuk.
(gus/ian)