Corona di Bali
Percepat Kegiatan Vaksinasi Covid-19, Pemprov Bali Tambah Pos Covid-19 di FK Universitas Warmadewa
Nakes yang sudah teregistrasi di Bali berjumlah kurang lebih 36.000 sementara kita sudah memvaksin 38.000 lebih
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Noviana Windri
Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra memantau kegiatan vaksinasi Covid-19 massal wartawan yang diadakan di Gedung Nari Graha pada, Sabtu (6 Maret 2021).
Ketika ditemui, Dewa Indra mengatakan kegiatan vaksinasi tahap pertama pada tenaga kesehatan sudah dituntaskan di provinsi Bali baik di semua Kabupaten maupun Kota yang ada di provinsi Bali.
"Bahkan capaiannya melampaui dari nakes yang sudah melakukan registrasi. Nakes yang sudah teregistrasi di Bali berjumlah kurang lebih 36.000 sementara kita sudah memvaksin 38.000 lebih tenaga kesehatan. Kenapa jumlahnya lebih dari yang teregistrasi? namanya juga data pasti akan berkembang terus setiap bulan dan tahun pasti ada saja penambahan jumlah tenaga kesehatan," ungkapnya pada, Sabtu (6 Maret 2021).
Lebih lanjut ia menuturkan vaksin yang kedua ini sebenarnya diprioritaskan untuk ibu kota di Provinsi yaitu pada kota Denpasar.
Dan setelah menyasar nakes pada tahap kedua ini akan menyasar masyarakat yang berumur lanjut usia.
Baca juga: Sempat Takut Jarum, Seorang Wartawan Asal Denpasar Ini Tetap Semangat Ikuti Vaksinasi Covid Massal
Baca juga: Industri Keuangan Dapat Kuota Vaksin Covid-19, Sudah Ada 310 Pendaftar
Baca juga: Istri Gubernur Bali Ajak Semua Warga Ikut Gerakan Vaksinasi Covid-19
Vaksinasi tahap kedua yang menyasar lansia ini memang sudah berjalan namun progresnya sedikit lambat.
Dan para lansia ini ketika akan mengikuti kegiatan vaksinasi sebelumnya akan melakukan pendaftaran dan melakukan kegiatan vaksinasi tersebut pada fasilitas pelayanan kesehatan.
Hal tersebut dikarenakan masyarakat dengan umur lanjut usia merupakan masyarakat yang sangat rentan.
Setelah melakukan vaksinasi akan menunggu waktu selama 30 menit Jika ada gejala atau efek samping seperti KIPI maka dapat langsung dilakukan tindakan di Fasilitas Kesehatan tersebut.
"Dan setelah kami melakukan evaluasi terhadap progres vaksinasi lansia ini progresnya lambat sementara vaksin yang tersedia masih cukup banyak. Oleh karena itu maka dilakukannya pengembangan sasaran vaksinasi. jadi untuk lansia tetap berjalan dan dikembangkan juga pada kabupaten atau kota lainnya daripada vaksinnnya nganggur menunggu lansia maka dilakukan pendistribusian pada Kabupaten atau Kota agar dapat juga melaksanakan vaksinasi," paparnya.
Dan dikarenakan vaksinasi di kota Denpasar terkesan lambat maka dari Provinsi membantu dengan membuka pos-pos layanan Vaksinasi Covid-19.
Dan nanti rencananya hari Senin akan bertambah lagi pos layanan vaksin Covid-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa.
"Tujuan bertambahnya pos layanan vaksin Covid-19 ini adalah untuk percepatan supaya lebih banyak lagi masyarakat Bali yang mengikuti vaksinasi Covid-19," tutupnya. (*)