Berita Karangasem
Wisata Rafting di Karangasem Masih Sepi Pengunjung, Pengusaha Kesulitan Tutupi Biaya Operasional
Wisata Bahari Rafting sekitar Sungai Telaga Waja, Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali masih sepi pengunjung.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Wisata Bahari Rafting sekitar Sungai Telaga Waja, Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali masih sepi pengunjung.
Perhari, tamu yang berwisata diperkirakan mencapai 5 - 10 orang.
Wisatawan yang datang didominasi tamu domestik, dan wisman masih nihil.
Pengusaha BMW Rafting di Telaga Waja, I Made Agus Kertiana, mengatakan, kunjungan wisatawan ke rafting menurun sejak merebaknya pandemi.
Baca juga: Target Pajak Penerang Jalan Tahun 2021 di Karangasem Bali Meningkat Jadi Rp 14.5 Milliar
Wisatawan mancanegara, terutama wisatawan Asia dan Eropa, turun drastis.
Banyak wisman kembali ke negaranya karena khawatir / takut terpapar COVID-19.
"Kunjungan sekarang sepi. Kadang ada tamu, kadang tidak.
Seandainya ada kunjungan, paling banyak 5 sampai 6 orang.
Itupun tamu lokal, domestik," ungkap Agus Kertiana, Minggu 7 Maret 2021.
Sebelum pandemi biasanya kunjungan per hari mencapai 50 sampai 70 tamu mancanegara.
Akibat menurunnya kunjungan wisatawan, para pengusaha rafting harus memutar otak untuk bisa membiayai operasionalnya.
Informasi di lapangan ada beberapa usaha rafting pilih tutup sementara hingga kondisi perekonomian kembali pulih seperti biasa. Hingga kunjungan wisman kembali normal.
Diberitakan sebelumnya, wisata rafting sempat ditutup beberapa hari.
Kemudian usaha rafting kembali dibuka, tetapi kondisi masih sepi lantaran penerbangan antarnegara masih ditutup.
Baca juga: Banyak Warga Karangasem Jual Tanah Selama Pandemi Covid-19
Mengingat pengunjung yang rafting sebagian besar wisman. Seperti Timur Tengah, Eropa, Australia, dan Asia.