Bisnis
Antusias Masyarakat Terhadap Tabungan Emas Pegadaian Tercatat Meningkat di Tengah Pandemi
PT Pegadaian (Persero) Kanwil VII Denpasar menunjukkan bahwa pada sisi produk Tabungan Emas dari target Rp 23,6 Miliar di tahun 2020, telah tercapai
Penulis: Karsiani Putri | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal tahun 2020 lalu ternyata tidak membuat antusias masyarakat terhadap investasi emas menurun, namun cendrung sebaliknya.
Adapun data yang tercatat di PT Pegadaian (Persero) Kanwil VII Denpasar menunjukkan bahwa pada sisi produk Tabungan Emas dari target Rp 23,6 Miliar di tahun 2020, telah tercapai sebesar Rp 39,5 Miliar atau 166.83 persen.
Tentunya, ini menjadi bukti bahwa antusias masyarakat terhadap Tabungan Emas masih sangatlah tinggi.
Hal tersebut disampaikan oleh Kabag Humas dan Protokoler PT Pegadaian (Persero) Kanwil VII Denpasar, Made Mariawan, SE., MM., pada Selasa 9 Maret 2021.
Baca juga: Pegadaian Raih Kinerja Positif di Masa Pandemi 2020, Pendapatan Usaha Meningkat 24,27 Persen
"Investasi emas terbukti lebih stabil dibandingkan investasi lainnya yang lebih high risk.
Buktinya harga emas batangan di dunia terus naik meskipun ada pandemi Covid-19," ucap Made Mariawan, SE., MM.
Menurutnya, berinvestasi dengan membeli produk investasi emas PT Pegadaian (Persero) juga memiliki banyak keuntungan.
Dari sisi jaminan legalitas yang dimana sebagai BUMN, tentunya PT Pegadaian (Persero) sangat menjaga kredibilitasnya.
Artinya penipuan serta hal-hal yang menyangkut investasi dan masuk dalam kategori melanggar hukum tidak pernah terjadi.
Kemudian, nilai emas stabil dan tidak seperti instrumen lain.
Emas cenderung lebih tahan terhadap fluktuasi inflasi, harganya cenderung stabil bahkan dalam gejolak ekonomi, dan mudah dicairkan kembali.
Made Mariawan, SE., MM., juga menyampaikan bahwa nasabah dapat menabung dengan nominal kecil.
Beberapa penyedia layanan tabungan emas biasanya mensyaratkan nominal minimum tertentu saat menyetor tabungan.
Namun, nilainya relatif sangat kecil, biasanya setoran minimal ditetapkan sebesar Rp 5 ribu.
Dan jika dulu emas sebagai logam mulia diperdagangkan per batang atau per kilo, kini setiap investor bisa mencicil tabungan emas mereka.
Baca juga: Dukung UMKM, Akseleran Salurkan Pinjaman Usaha dari Pegadaian Senilai Rp 300 Miliar
"Tentunya, kepraktisan ini menjadikan emas sebagai instrumen yang cocok bagi investor muda, bahkan untuk kalangan pelajar dan mahasiswa yang ingin mulai berinvestasi sejak dini.
Risiko rendah dan harga yang amat terjangkau merupakan jaminan keamanan yang sulit diperoleh dari instrumen investasi lain," kata Made Mariawan, SE., MM.
Kemudian keuntungan lainnya adalah mudah dicairkan yang dimana tidak seperti jenis investasi lain, investasi emas yang berupa tabungan emas, mudah dicairkan baik yang dilakukan secara digital ataupun konvesional.
Lembaga keuangan penyedia tabungan emas juga menyediakan dua alternatif, mencairkan dalam bentuk uang tunai sesuai dengan saldo gram emas atau bisa juga dengan dicairkan sebagai emas batangan.
Keuntungan selanjutnya adalah tak perlu menyimpan fisik.
Ketika membuka tabungan emas, otomatis emas yang nasabah simpan sesuai dengan konversi dari uang yang disetorkan, dan akan disimpan oleh lembaga keuangan penyedia layanan tabungan emas.
"Tabungan emas dapat dicairkan kapan saja sehingga kita terhindar risiko kehilangan emas jika menyimpannya di rumah atau investor juga tak perlu pusing menempatkan emas di safety deposit box di bank yang tentunya membutuhkan biaya," jelasnya.
Dirinya juga menjelaskan bahwa produk Pegadaian tersebut dapat menjadi jaminan atau digadai.
Beberapa lembaga keuangan penyedia tabungan emas juga memberikan fasilitas kredit dengan jaminan tabungan emas.
"Hal ini tentu bisa jadi alternatif bagi penabung emas yang membutuhkan dana mendesak namun, enggan mencairkan tabungan emasnya.
Apalagi pengajuan kredit dengan jaminan tabungan emas saat ini bisa dilakukan secara digital tanpa perlu datang ke kantor cabang bank maupun lembaga keuangan," sebutnya.
Baca juga: Lowongan Kerja di Pegadaian Dibuka hingga 8 September 2020, Ini Syaratnya
Menurut Made Mariawan, SE., MM., walaupun tergolong sangat menguntungkan, tetap saja ada sisi kerugian dalam investasi emas Pegadaian ini, yakni dari segi kurs jual dan beli pada saat melakukan tabungan emas.
Menurutnya, Kurs ini bisa saja menguntungkan karena pada saat membeli atau menabung saat harga emas di bawah maka kemungkinan jumlah yang didapatkan investor akan cukup banyak.
Sebaliknya, bila harga emas naik dan investor menabung maka ada kemungkinan jumlah yang didapatkan lebih kecil.
"Dengan investasi emas, kita tidak bisa melihat keuntungannya dengan jangka pendek. Harus jangka panjang karena investasi ini tujuannya untuk mengamankan aset. Kalau jangka pendek tidak terlalu kelihatan,'' ungkapnya kepada Tribun Bali.
Tabungan Emas ini sendiri telah di hadirkan PT Pegadaian (Persero) sejak tahun 2015 lalu.
Menurutnya, syarat agar dapat terdaftar sebagai pemilik Tabungan Emas terbilang mudah.
"Nasabah tinggal mengantongi KTP, nomor telepon dan alamat email. Nanti email akan digunakan untuk menerima kode dan memverifikasi. Kalau tidak bisa melalui aplikasi, pihak kami di konter akan membantu sampai selesai," jelasnya.
Sementara itu, PT Pegadaian (Persero) Kanwil VII Denpasar juga mencatat bahwa bisnis gadai terus mengalami peningkatan di Bali.
Hal tersebut dibuktikan dengan Outstanding Loan (OSL) mencapai Rp 5,9 triliun pada akhir tahun 2020.
Dan untuk tetap memberikan kinerja yang baik dengan tetap meminimalisir proud ditahun 2021 target PT Pegadaian Kanwil VII Denpasar naik menjadi 6,8 Triliun dibulatkan menjadi 7 Trilun dan naik sebesar Rp 1 Triliun dari tahun sebelumnya.
"Untuk kedepannya, kami akan lebih fokus karena core bisnis kami adalah emas. Kami lebih fokus mengintensifkan penjualan dan penyajian produk kami," tambahnya. (*)