Berita Bali

BREAKING NEWS Nusa Dua, Sanur, dan Ubud Bakal Jadi Zona Hijau, Dibuka 15 Maret Setelah Nyepi 2021

BREAKING NEWS Nusa Dua, Sanur, dan Ubud Bakal Jadi Zona Hijau, dibukanya tiga wilayah tersebut akan menjadi percontohan untuk pembukaan pariwisata Bal

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Rizal Fanany
Ilustrasi - BREAKING NEWS Nusa Dua, Sanur, dan Ubud Bakal Jadi Zona Hijau, dibukanya tiga wilayah tersebut akan menjadi percontohan untuk pembukaan pariwisata Bali. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali telah mencanangkan program untuk membuka pariwisata di Bali yang dimulai dengan menjadikan Zona Hijau pada tiga wilayah, yakni Nusa Dua, Sanur, dan Ubud. 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya mengatakan dipilihnya tiga wilayah ini sesuai dengan apa yang telah direncanakan oleh Pemerintah Provinsi Bali. 

"Sesuai dengan rencana Pemerintah untuk membuka sektor pariwisata maka dipilihlah tiga tempat tersebut untuk menjadi zona hijau. Sementara untuk sisanya akan dibuka secara bertahap," kata dr Suarjaya. 

Dijelaskan, dibukanya tiga wilayah tersebut akan menjadi percontohan untuk pembukaan pariwisata Bali.

Jika berhasil, maka akan dicoba juga untuk di daerah lainnya.

Rencananya, pembukaan zona hijau yang sudah ditentukan untuk 3 wilayah itu akan dibuka pada Senin (15 Maret 2021) mendatang. 

"Ini akan menjadi sebuah project atau dijadikan contoh terlebih dahulu di tiga tempat. Nanti kalau kalau sudah ada hasil nanti akan dicoba juga ke tempat wisata lainnya. Setelah Nyepi 2021 akan kita mulai membuka zona hijau ini pada tiga tempat. Sekitar tanggal 15 ini," imbuhnya.

Berbagai Persiapan
Menjelang dibukanya tiga zona hijau yang bisa dikatakan sebagai jantungnya pariwisata Bali itu, berbagai persiapan telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Bali.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya menjelaskan, dengan pelabelan ketiga wilayah ini sebagai Zona Hijau, maka seluruh masyarakat yang ada disekitarnya harus terbebas dari Covid-19.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan vaksinasi untuk masyarakat dan pekerja di sekitar zona hijau. 

"Masyarakat di daerah zona hijau yang berumur di atas 18 tahun keatas seluruhnya akan divaksin serta pekerja pariwisata yang berasal dari luar daerah yang bekerja di daerah zona hijau nantinya juga akan divaksinasi," terangnya pada, Jumat (12 Maret 2021). 

Baca juga: Wisatawan Asing Baru Rencana Dibuka April 2022, Reaksi PHRI; Kondisi di Bali Sudah Berdarah-darah

Lebih lanjut, Suarjaya mengatakan tiga wilayah ini akan dijadikan zona hijau dengan memastikan terlebih dahulu apakah wilayah tersebut bebas dari Covid-19 dengan surveilans Covid-19.

Sehingga tidak tidak ada kasus baru. Serta di pastikan juga bahwa Zona Hijau ini jauh dari Zona Covid-19. 

Selain vaksinasi, masyarakat sekitar Zona Hijau juga harus terbebas dari Covid-19 dengan menunjukkan hasil rapid atau swab antigen yang negatif. 

"Kemudian masyarakat ini divaksin semua beserta para pekerja terutama pekerja pariwisatanya juga akan divaksin. Dipastikan terlebih dahulu bahwa aman dan semua orang yang melakukan aktivitas di daerah tersebut juga sudah melakukan vaksinasi atau terbebas dari Covid-19 seusai mengikuti Rapid atau Swab Antigen yang negatif. Kalau masyarakat yang hanya lewat saja tidak perlu untuk rapid atau swab antigen," tutupnya.

PHRI: kondisi di Bali sudah sangat parah
Sebelumnya diberitakan, Ketua PHRI DPD Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya, mengaku belum mendapatkan informasi pasti terkait wacana tahapan pembukaan pariwisata internasional atau wisatawan asing di Bali.

Beredar informasi bahwa wisatawan asing ke Bali rencananya baru dibuka pada bulan April 2022, ini sesuai rencana pembukaan resmi zona hijau untuk wisatawan asing.

"Saya selaku Ketua PHRI Badung dan Wakil Ketua PHRI Bali belum mendapatkan informasi mengenai rencana bahwa bulan April tahun depan pariwisata Bali dibuka untuk wisatawan mancanegara," ujar Rai Suryawijaya, saat dikonfirmasi, Rabu 10 Maret 2021.

Jika rencana tersebut benar adanya, menurutnya waktu membukanya itu terlalu lama.

Padahal situasi dan kondisi pariwisata di Bali sangat parah terdampak pandemi Covid-19.

Sejumlah wisatawan menanti sunset di penghujung tahun 2020 di Objek Wisata Tanah Lot, Tabanan, Kamis (31/12/2020).
Sejumlah wisatawan menanti sunset di penghujung tahun 2020 di Objek Wisata Tanah Lot, Tabanan, Kamis (31/12/2020). (Tribun Bali/Rizal Fanany)

"Situasi dan kondisi di Bali sudah sangat parah, sudah berdarah-darah,” tegas Rai Suryawijaya.

Bahkan, ditambahkan, sekarang tingkat hunian hotel ada yang single digit (di bawah 10 persen).

Income tersebu tidak dapat mengcover biaya operasional hotel, bahkan minus terus.

“Ini sudah berjalan setahun, bayangkan kalau kita tunda sampai tahun depan akan menambah parah sekali dampaknya," ungkapnya.

Sebelumnya berkembang informasi bahwa pemerintah sudah menyiapkan rencana pembukaan pariwisata internasional atau wisatawan asing.

Dalam rencana pembukaan pariwisata internasional tersebut, untuk Bali akan dibagi ke dalam tiga tahapan.

Ketiga tahapan tersebut mulai berlangsung bulan ini hingga awal tahun depan.

Dan wacana tahap ketiga akan dilakukan uji coba pembukaan Bali untuk wisatawan mancanegara pada bulan Januari-Maret tahun 2022 mendatang.

Baca juga: Rencana Pariwisata Bali Dibuka 2022 untuk Internasional, Berikut Skemanya

Kemudian baru pada bulan April 2022, pembukaan resmi zona hijau untuk wisatawan asing.

Saat ini masih banyak hotel sudah hampir setahun tidak buka dan kondisinya mulai rusak tentu akan makin terpuruk lagi.

“Jika kita hanya mengandalkan wisatawan domestik sekarang, dari data yang saya dapat kunjungan kedatangan wisatawan domestik ke Bali rata-rata hanya 2.500 sampai 3.000 per hari dibandingkan dengan jumlah kamar hotel yang ada mencapai 146 ribu kamar,” tandasnya.

Dikatakan, angka kunjungan domestik yang rata-rata mencapai 3 ribu itu dibagi 146 ribu kamar hotel tentu tidak akan dapat menyelamatkan industri pariwisata yang ada.

"Saya justru ingin dipercepat (pembukaan pariwisata internasional di Bali) sesuai pernyataan dari Kemenko Marves Pak Luhut Panjaitan,” tandasnya.

“Jadi itu (pernyataan Menko Luhut Panjaitan akan segera membuka pintu pariwisata internasional) merupakan angin segar buat kami," imbuh Rai Suryawijaya. (*) 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved