Penumpang Pesawat Lolos Setelah Bujuk KKB Papua, Tak Semua Lapangan Udara Dijaga TNI/Polri
Penumpang dan pilot pesawat korban sandera KKB Papua berhasil lolos setelah membujuk para pelaku yang berjumlah 30 orang.
Aksi teror ini untuk mengintimidasi para pilot pesawat (yang terbang) ke daerah-daerah pedalaman di Papua.
Padahal, masyarakat sangat membutuhkan jasa transportasi udara untuk mendapatkan kebutuhan hidup sehari-hari,” ujarnya.
TNI-Polri diinstruksikan untuk mengejar para pelaku yang sempat menyandera pilot dan para penumpang pesawat Susi Air di Distrik Wangbe.
”Anggota kami akan menggelar patroli secara rutin di lokasi-lokasi obyek vital, seperti lapangan terbang.
Tujuannya, untuk mencegah aksi kelompok tersebut yang ingin menghambat pelayanan transportasi udara di Puncak,” katanya.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, pilot pesawat Susi Air berhasil tiba di Bandara Mozes Kilangin, Timika, sekitar pukul 09.00.
Pilot dalam kondisi sehat dan tidak ada barang yang dirampas KKB.
Para pelaku memanfaatkan ketiadaan pos polisi di lapangan terbang Wangbe.
Sebab, fasilitas tersebut bukan infrastruktur resmi untuk melayani angkutan penerbangan komersial.
"Lapangan terbang ini sering digunakan para misionaris,” tutur Ahmad.
Ia mengimbau para pelaku usaha jasa transportasi udara yang melayani penerbangan ke wilayah pedalaman Papua agar lebih berhati-hati. Sebab, tidak semua lapangan terbang dijaga pihak kepolisian.
Tiga kali aksi teror
Total sudah terjadi tiga kali aksi teror KKB Papua terhadap awak pesawat sejak awal tahun ini.
Sebelumnya, KKB Papua membakar pesawat perintis PK-MAX di lapangan terbang Kampung Pagamba, Distrik Mbiandoga, Intan Jaya, Papua, pada 6 Januari 2021.
Pilot pesawat, yakni Alex Luferchek asal Amerika Serikat, selamat meski sempat syok.
Aksi berikutnya, pada hari yang sama, KKB Papua menembaki helikopter operasional milik PT Freeport Indonesia di areal tambang PT Freeport Indonesia di Distrik Tembagapura, Mimika.