Hendak Buat Kopi, Kadek Yudi Terkejut Lihat Atap Rumahnya Terbakar di Badung Bali

TRIBUN- BALI.COM, MANGUPURA -  Kadek Yudi kaget saat ingin membuat kopi di dapur rumahnya  di Jalan Gusti Ngurah Rai, Banjar Pangsan Dalem, Desa Pangsan, Petang pada Rabu 17 Maret 2021. Ia kaget lantaran api mendadak besar dan membakar beberapa bagian atap rumah bibiknya yang tak jauh dari rumahnya itu.

Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 06.50 wita itu pun cepat dipadamkan, setelah dirinya menghubungi Dinas Pemadam dan Penyelamatan Kabupaten Badung.

Bahkan kebakaran tidak menghanguskan semua bangunan namun hanya pada bagian atapnya saja.

"Saat itu saya kebelakang rumah, untuk membuat kopi dan melihat rumah bibik saya Ni Wayan Kariasih sudah terbakar," ujarnya kepada aparat kepolisian polsek Petang.

Dikatakan saat ingin membuat kopi, dirinya  kemudian mendengar suara yang  mencurigakan serta bau menyengat dan melihat atap rumah bibiknya terbakar.

Baca juga: Dua Insiden Kebakaran Terjadi di Jembrana Bali Saat Perayaan Nyepi 2021

Baca juga: UPDATE Kebakaran di Sesetan Denpasar, Petugas Damkar Alami Kesulitan, Butuh Waktu 3 Jam Jinakkan Api

Baca juga: Kebakaran Hanguskan Kios dan Kamar Tidur di Klungkung Bali, Diperkirakan Akibat Konsleting Listrik

Melihat kondisi tersebut dirinya pun kemudian melaporkan kepada bibinya  

"Bibik saya (Ni Wayan Kariasih -red) yang melaporkan ke Pos Pemadam Kebakaran Petang," bebernya.

Pada pukul 06.55 Wita team Pemadam Kebakaran Petang tiba di lokasi kejadian, api pun cepat ditangani.

Bahkan dari hasil pendataan yakni sebuah rak piring dan atap rumah pada bagian plafonnya.

Kasubag humas Bag ops Polres Badung Iptu I Ketut Gede Oka Bawa saat dikonfirmasi tak menampik hal tersebut. Pihaknya mengaku dari hasil pendataan diperkirakan dari putung rokok yang dibuang disekitar rak piring.

"Api berhasil dipadamkan sampai pukul 07.00 wita. Api dapat dipadamkan setelah setelah 1 unit dari tim pemadam kebakaran Pos Petang," bebernya.

Kendati demikian pihaknya mengaku tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Namun kerugian diperkirakan sampai Rp 5 Juta rupiah.

"Untuk sementara, korban belum melaporkan masalah tersebut kepada pihak berwajib. Namun dari hasil identifikasi kami kerugian mencapai Rp 5 juta," tungkasnya. (*)