Berita Gianyar
Kesaksian Warga Soal Jembatan Laplapan Tenget Gianyar Bali, Made Cakra: Setiap Tahun Ada Musibah
Made Cakra (55) saat ditemui di lokasi peristiwa kecelakaan yang mengakibatkan 3 orang terperosok ke dasar Sungai Petanu.
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Noviana Windri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Lokasi kecelakaan di Jembatan Laplapan, Jalan Raya Gunung Sari, Ubud, Gianyar dikatakan warga setiap tahunnya pasti terjadi musibah.
Bahkan warga yang mengalami musibah di Jembatan Laplapan, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Menurut keterangan Made Cakra (55) saat ditemui di lokasi peristiwa kecelakaan yang mengakibatkan 3 orang terperosok ke dasar Sungai Petanu.
Dikatakan tenget (angker) lantaran musibah yang terjadi sering terjadi disana, bahkan beberapa orang yang melintasi jalan tersebut hingga terjatuh ke jurang.
Kebanyakkan dari mereka ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sesaat peristiwa itu terjadi.
Baca juga: Fakta-Fakta Kecelakaan Maut di Sungai Petanu, Nenek Meninggal, Anak Sempat Ditanya Dimana Ibu
Baca juga: Suami Korban Kecelakaan di Jembatan Sungai Petanu Ungkap Awalnya Sang Istri Hendak ke Pasar Ubud
"Informasi dari warga sini, setiap tahun ada aja musibah. Waktu ini ada musibah, 2 hari tidak ketemu.
Ada 1 hari tidak ketemu, tapi masih hidup. Memang (lokasi Jembatan Laplapan) banyak keanehannya," ujar Made Cakra yang juga keluarga dari Ni Ketut Rindit (55).
Berdasarkan pantauan Tribun Bali, jalan yang menghubungkan Desa Petulu dan Desa Pejeng, Ubud, Gianyar, Bali.
Memiliki struktur jalan yang berkelok-kelok dan menurun, bahkan saat mendekati Jembatan Laplapan kondisi aspal rusak.
Sandaran Jembatan Laplapan juga terlihat rusak dan tidak ada pembatas jalan, serta diinformasikan bahwa kondisi jalan jika malam tiba tidak begitu terlihat jelas alias gelap.
Diduga minimnya lampu penerangan dan pembatas jalan di lokasi tersebut menjadi penyebab terjadinya peristiwa kecelakaan.
Disisi lain, kesan mistis dilokasi ini sangat terasa, kondisi udara dilokasi tersebut juga lembab dan jalan sedikit licin saat terkena air, terutama saat musim penghujan tiba.
Sementara itu mengenai hal lainnya, Made Cakra mengatakan beberapa kali warga yang melintasi jalan tersebut hilang kendali dan terperosok ke dasar jurang Tukad (Sungai) Petanu.
Adapun warga sekitar mengatakan jika Jembatan Laplapan sudah sangat tua, sehingga diharapkan untuk warga yang melintas tetap berhati-hati.