Berita Klungkung
Pemkab Klungkung Panen Demplot, Hasilnya Pupuk Organik Lebih Produktif Hasilkan Gabah daripada Kimia
Pemkab Klungkung telah melakukan panen demplot (demontrasi plot), terkait pemanfaatan pupuk olahan sampah di TOSS (tempat olah sampah setempat)
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Wema Satya Dinata
Petak sawah II yang juga memanfaatkan pupuk organik osaki, produktivitasnya menghasilkan gabah mencapai 9,3 ton per hektar.
Petak sawah III yang memanfaatkan pupuk organik jenis curah, menghasilkan gabah mencapai 8,2 ton per hektar.
Sementara petak sawah IV menghasilkan 6,2 ton per hektar.
" Kesimpulan dari hasil demplot itu, Secara umum, pupuk organik yang dihasilkan ada nilai tambah pada tanaman padi. Jika dibandingkan dengan full menggunakan pupuk kimia," ungkap Juanida.
Ia menambahkan, demplot itu tidak serta merta berorientasi pada keuntungan komersil, atau peningkatan hasil prouktivitas semata.
Namun lebih dari itu, dengan pemanfaatan sampah organik kedepan bisa menghasilkan produk pangan yang lebih sehat, perbaikan unsur hara yang lebih maksimal pada lahan, serta yang jauh lebih penting yakni pemanfaatan pupuk organik dari TOSS, bisa membantu pengentasan masalah sampah di Klungkung.
Sementara itu Bupati Suwirta mengatakan,demplot padi dengan kajian pupuk hasil TOSS ini merupakan sebuah mimpinya untuk memperdayakan para petani.
Jika hasilnya sesuai harapan, maka Pemkab Klungkung akan mengembangkan pertanian organik di sekitar Kawasan TOSS Center.
"Upaya ini kami lakukan untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan pupuk organik dari olahan tempat olah sampah setempat, jika dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia," ujar Suwirta. (*)
Artikel lainnya di Berita Klungkung