Berita Gianyar
UPDATE Pencarian Ni Komang Ayu Ardani Jadi Pencarian Terlama BPBD Gianyar
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar menyatakan, pencarian Ni Komang Ayu Ardani asal Banjar Teruna, Desa Siangan, Gianyar, Bali
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar menyatakan, pencarian Ni Komang Ayu Ardani asal Banjar Teruna, Desa Siangan, Gianyar, Bali merupakan kasus pencarian orang terlama di Kabupaten Gianyar.
Hal tersebut lantaran tempat korban hilang yakni di Sungai Petanu terdapat banyak lokasi palungan.
Diduga korban tersangkut pada salah satu palungan di dasar sungai.
Kabid Kedaruratan dan Logistik, IGN Dibya Presasta, Minggu 21 Maret 2021 mengatakan, Sungai Petanu relatif berbeda dengan sungai lainnya di Kabupaten Gianyar.
Di mana pada sungai-sungai besar lainnya, biasa terdapat sejumlah goa di pinggirannya.
Baca juga: UPDATE Pencarian Komang Ayu Hari Keempat, Mulai di Goa Gajah Gianyar, Sekitar 1 Km Lebih dari TKP
Baca juga: Telusuri 2 Km dari Lokasi Kejadian, Terkendala Cuaca, Pencarian Komang Ayu Dihentikan di Gianyar
Baca juga: TERKINI: Terkendala Cuaca, Pencarian Komang Ayu di Sungai Petanu Gianyar Dilanjutkan Besok Pagi
Namun di Sungai Petanu, kata dia, yang banyak justru paling di dasar sungai.
Selain itu, di semua kawasan Sungai Petanu ini tidak ada signal, sehingga menyulitkan petugas dan berkoordinasi.
"Dari atas, palungnya memang terkesan kecil, namun saat ke bawah, ternyata luas. Namun kita tidak bisa memastikan korban terjebak di palungan ini," ujarnya Ngakan Dibya.
Lebih lanjut dikatakannya, berdasarkan pengalaman BPBD Gianyar, pencarian ini membutuhkan waktu terlama.
Di mana rata-rata pencarian memakan waktu hingga tiga hari.
Selain itu, dalam SOP BPBD Gianyar, pencarian orang hilang hanya sampai tiga hari, dan di hari keempat, pencarian sudah dihentikan.
"Seharusnya di hari ketiga oleh BPBD pencariannya diakhiri. Melihat dari kondisi di lapangan, areal yang sudah ditelusuri, dan belum adanya laporan penemuan orang di kawasan hilir, sehingga pencarian ini tetap dilakukan," ujarnya.
Dia mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pencarian hingga semua tim menghentikan pencarian.
Diketahui, SOP pencarian dari masing-masing petugas berbeda-beda, seperti Basarnas, yang SOP pencarian orangnya sampai tujuh hari.
"Mudah-mudahan hari ini korban bisa ditemukan," harapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Komang Ayu bersama anak dan ibunya mengalami kecelakaan tunggal saat mengendarai sepeda motor hingga terjun ke Sungai Petanu di bawah Jembatan Laplapan, Jalan Raya Gunung Sari, Ubud, Gianyar, Bali, Kamis 18 Maret 2021 malam.
Saat kejadian, Komang Ayu membonceng Kevin, anaknya dan Rindit, ibunya menggunakan sepeda motor Honda Vario Tekno nopol DK 6488 KAD yang dikemudikan Komang Ayu.
Saat melintas di jalur yang menurun dan menikung, jalan yang sedikit rusak dan tanpa ada lampu penerangan.
Satu keluarga warga Banjar Teruna, Desa Siangan, Gianyar itu, melintas di tengah cuaca hujan.
Komang Ayu yang melintas dari arah selatan ke utara kemungkinan tidak dapat menguasi laju kendaraannya sehingga terjatuh ke pinggir sungai dan kemudian sepeda motor bersama semua penumpangnya terjatuh ke dasar jurang.
Hari ini, Minggu 21 Maret 2021 pukul 08.00 Wita petugas gabungan kembali melakukan pencarian terhadap Komang Ayu yang belum ditemukan.
Pencarian hari ini merupakan hari ke empat, saat korban berserta dua orang keluarganya jatuh ke sungai petanu saat mengendarai sepeda motor, Jumat 18 Maret 2021.
Kabid Kedaruratan dan Logistik, IGN Dibya Presasta mengatakan, pencarian di hari ke empat dimulai dari kawasan Sungai Petanu di bahwa Pura Goa Gajah, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar Bali atau sekitar lebih dari satu kilometer dari TKP semula.
Adapun yang terlibat dalam pencarian hari ini, di antaranya 10 orang anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Gianyar, 10 orang Balawista BPBD Gianyar, 30 orang anggota Basarnas, tiga orang anggota Polairud Polda Bali, dan tiga orang Polairud Polres Gianyar.
"Nanti juga ada sejumlah relawan yang akan bergabung mencari korban yang sampai saat ini belum ditemukan," ujarnya.
Terkait medan pencarian hari ini, kata Ngakan Dibya, medannya relatif lebih berisiko dari sebelumnya. Dimana pada kawasan sungai di bawah Konco, merupakan habitat ular.
"Goa Gajah berjarak satu kilometer lebih dari TKP. Tapi lokasi ini ke selatan ekstrim. Banyak ular di sana, dekat Konco," ujarnya. (*)
Berita lainnya di Sungai Petanu