Wawancara Khusus

Gede Pasek Suardika: Karma Luar Biasa untuk SBY karena 'Kudeta' Anas Urbaningrum

Gede Pasek Suardika menyebut SBY telah menerima KLB atau Karma Luar Biasa, karena telah melakukan kudeta terhadap Anas

Editor: Irma Budiarti
Istimewa
Gede Pasek Suardika. Gede Pasek Suardika menyebut SBY telah menerima KLB atau Karma Luar Biasa, karena telah melakukan kudeta terhadap Anas. 

TRIBUN-BALI.COM - I Gede Pasek Suardika, eks loyalis Anas Urbaningrum menuding Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah melakukan 'kudeta' saat Anas menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.

Gede menyebut SBY telah menerima KLB atau Karma Luar Biasa, karena telah melakukan kudeta terhadap Anas.

Hal itu menurut Gede dapat dilihat lantaran telah terjadi 'kegaduhan' di internal Partai Demokrat saat ini.

"Ini namanya Karma Luar Biasa atau KLB," ujar Gede Pasek saat berbincang bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, Jumat 19 Maret 2021.

Gede menganalisa atau adanya keterkaitan bagaimana dulu SBY menjatuhkan Anas dengan melakukan intervensi terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan mempertanyakan status hukum Anas.

Baca juga: Profil Gede Pasek Suardika, Putra Bali yang Sebut SBY Tawarkan Ani Yudhoyono Jadi Ketum Demokrat

Padahal ketika itu, ucap Gede, SBY tengah melakukan kunjungan kenegaraan ke Arab Saudi.

Namun, melakukan konferensi pers berkaitan dengan status hukum Anas.

"Memberikan pertanyaan kepada KPK. Tidak lazim, kunjungan kepala negara, kepala pemerintahan, sebagai presiden di sana jumpa pers dari Jeddah. Sudah mau pulang, kok belum-belum jadi tersangka, itu tafsir kita," tuturnya.

"Bahasanya lucu juga, beliau bilang, dipastikan statusnya Anas Urbaningrum kalau memang bersalah katakan bersalah.

Kalau tidak bersalah tolong jelaskan kenapa tidak bersalah," kata Gede Pasek. Berikut petikan wawancara:

Kenapa Anda bisa sebut SBY melakukan kudeta?

Memang kalau ngomong ceritanya panjang. Intinya ketika kongres di Bandung itu, AU menang tapi tidak diinginkan.

Dengan berbagai pergolakan yang ada. Pasca itu terjadi semacam dinamika politik internal.

Proses eksistensi masing-masing di Muscab, Musda, yang mana banyak dimenangkan mereka yang loyal dengan mas Anas.

Ini membuat gundah beliau ini karena bisikan kiri-kanannya.  Yang sempat disebut Mas Anas itu politik para sengkuni, yang banyak bikin orang marah-marah.

Baca juga: Singgung Begal Politik di Berbagai Daerah, Sekjen Demokrat Tegaskan Lambang Demokrat Milik AHY

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved