Pria yang Viral Gandakan Uang Kini Jadi Tersangka, Pengakuannya ke Polisi: Hanya Iseng, Trik Sulap
Pria yang viral karena mengaku bisa menggandakan kini jadi tersangka, pengakuannya ke polisi dia melakukan aksi itu hanya untuk iseng
Herman Juga Dikenal Sebagai Dukun Penyakit Gaib, Pasiennya Orang Luar Kota
Polisi telah mengamankan dan menetapkan Herman, pria gondrong pengganda uang di Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menjadi tersangka.
Menurut Nali (44), paman ipar Herman, sosok Herman juga dikenal sebagai dukun atau paranormal.
Nali mengatakannya saat ditemui di kediamannya di Gang Veteran, RT 01 RW 03, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Senin 22 Maret 2021.
Namun, Nali tidak mengetahui lebih mendalam tentang Herman.
Dia hanya mengetahuinya bahwa Herman sebagai orang yang membuka praktik pengobatan alternatif.
"Ya bisa dibilang sih sebagai dukun, tapi kalau lebih terkenalnya itu ustaz dan bisa mengobati orang. Soalnya saya sering lihat dia nyebar kartu nama," ujarnya lagi.
Dia mengatakan, Herman membuka praktik pengobatannya di rumah mertuanya.
Praktik pengobatan alternatif dimulai siang hingga malam hari.
Banyak orang luar kota datang ke rumah mertuanya untuk berobat kepada Herman.
Baca juga: Viral Video Kades Pasuruan dan Perangkat Desa Digerebek Suami, Siang Bolong Diciduk Tanpa Busana
Herman dianggap dapat mengobati orang yang terkena santet, guna-guna, dan segala macam penyakit gaib.
Dia juga lebih sering melakukan praktik di rumah kontrakannya di wilayah Kebalen, Babelan, Kabupaten Bekasi.
"Kebanyakan malah orang luar yang ke sini, kalau orang sini ya tidak pernah lihat. Banyak orang luar malah, tapi kalau di sini jarang soalnya kan suka di kontrakannya juga di Kebalen Babelan," ujar Nali.
Terkait aktivitas penggandaan uang, dia mengaku tak mengetahuinya. Alasannya, pria yang dimintai keterangan oleh polisi ini tak ingin ikut campur dalam urusan tersebut. Bahkan terkait video viral itu, dia baru mengetahui dari tetangganya.
"Waktu viral itu kayaknya di depan situ, saya juga kurang tahu ya tiba-tiba kemarin sudah ramai saja."