Kerajaan Inggris

Meghan Markle Klarifikasi Pernikahan Rahasia dengan Pangeran Harry

Heboh terkait kebohongan Meghan Markle tentang pernikahan. Setelah ramai diberitakan, Pangeran Harry dan Meghan Markle melalui juru bicaranya membuat

Victoria Jones / POOL / AFP
Pangeran Harry, Duke of Sussex, dan istrinya Meghan Markle, Duchess of Sussex dari Inggris. Pangeran Harry dan Meghan Markle melalui juru bicaranya membuat klarifikasi bahwa pernikahan mereka yang digelar diam-diam pada tiga hari sebelum pernikahan kerajaan tidaklah sah secara hukum. 

TRIBUN-BALI.COM – Heboh terkait kebohongan Meghan Markle tentang pernikahan.

Setelah ramai diberitakan, Pangeran Harry dan Meghan Markle melalui juru bicaranya membuat klarifikasi.

Ia mengatakan kepada The Daily Beast bahwa pernikahan mereka yang digelar diam-diam pada tiga hari sebelum pernikahan kerajaan tidaklah sah secara hukum.

Pernikahan tersebut disaksikan uskup agung.

"Harry dan Meghan bertukar janji suci beberapa hari sebelum pernikahan resmi kerajaan mereka pada 19 Mei 2018," kata perwakilan pasangan itu kepada koresponden kerajaan The Daily Beast, Tom Sykes.

Meghan Markle menceritakan pernikahan rahasia itu ketika ia dan Harry duduk bersama Oprah Winfrey dalam wawancara yang ditayangkan di AS pada 7 Maret lalu.

Baca juga: Satu Persatu Orang-Orang Dekat Meghan – Harry Pergi

Baca juga: Pangeran Harry & Meghan Markle Mengakui Pernikahannya Sebelum Acara Kerajaan Tidak Sah Secara Hukum

Pada saat itu, Meghan memang berkata ia dan Harry menikah beberapa hari sebelumnya.

Namun, Meghan tidak pernah mengatakan upacara pernikahan itu legal.

"Tiga hari sebelum pernikahan kami, kami menikah," kata Markle pada Winfrey.

"Tidak ada yang tahu itu, tapi kami memanggil uskup agung dan kami hanya berkata, 'Hal ini, tontonan ini untuk dunia, tapi kami ingin persatuan kami hanya di antara kami.'"

"Jadi sumpah yang telah kami buat hanyalah kita berdua di halaman belakang dengan Uskup Agung Canterbury," lanjutnya.

Seorang perwakilan Gereja Inggris sebelumnya menolak berkomentar ketika dihubungi oleh Insider.

Baca juga: Terungkap, Buku Nikah Buktikan Kebohongan Meghan – Harry Soal Hari Pernikahan Mereka

Mereka menyatakan bahwa "uskup agung tidak mengomentari masalah pribadi atau pastoral."

Para ahli sebelumnya mengatakan kepada Insider bahwa upacara tersebut kemungkinan besar tidak legal.

Monica Humphries dari Insider berbicara dengan dua ahli kerajaan yang mengatakan bahwa upacara itu tidak sah, dengan alasan lokasi dan kurangnya saksi.

Humphries menulis bahwa agar upacara pernikahan dilegalkan di bawah Gereja Kanon Inggris, pasangan itu membutuhkan dua saksi dan upacara pernikahan harus dilakukan dalam pengaturan dengan izin khusus, yang tidak dapat dilakukan di rumah atau halaman belakang pribadi.

Seperti yang dilaporkan Daily Mail sebelumnya pada bulan Maret, Gereja Inggris menolak untuk mengakui rumah pribadi, danau, dan bar sebagai tempat di mana orang ingin menikah.

Gereja Inggris menjunjung tinggi pendiriannya bahwa pernikahan harus dilakukan di gedung-gedung keagamaan yang terdaftar.

Pendeta Canon Giles Fraser, rektor gereja St. Mary Newington di London, mengatakan kepada Insider bahwa pernikahan itu mungkin berkah, tetapi mereka menikah secara resmi di Windsor.

Harry Benson, seorang pejabat di Marriage Foundation, setuju dengan Fraser.

Ia mengatakan bahwa pertukaran sumpah Harry dan Markle kemungkinan besar bukanlah upacara yang mengikat secara hukum.

"Sementara uskup agung mungkin dapat memberikan dirinya sendiri lisensi khusus dalam beberapa keadaan, dia mungkin tidak dapat mengatasi kebutuhan hukum untuk pernikahan untuk mendapatkan lisensi ke sebuah gedung dan memiliki dua saksi yang hadir, tanpanya pernikahan tidak akan berhasil secara 'publik'," kata Benson.

Dalam sebuah opini, Samantha Grindell dari Insider berpendapat bahwa legalitas upacara itu tidak relevan.

Ia juga berkata bahwa pertukaran sumpah di halaman belakang itu lebih berarti bagi pasangan tersebut daripada pernikahan yang disiarkan di televisi yang ditonton oleh 29 juta orang.

"Keputusan Markle dan Harry untuk mengucapkan sumpah mereka secara pribadi menunjukkan upacara publik bukanlah sesuatu yang sebenarnya ingin mereka lakukan," tulis Grindell.

"Sebaliknya, itu adalah konvensi yang tidak punya pilihan selain ditaati."

"Sepertinya komitmen keluarga kerajaan untuk pernikahan publik besar-besaran adalah contoh lain dari tradisi yang tidak perlu dalam monarki," jelasnya.

Baca berita lain terkait Kerajaan Inggris

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pangeran Harry dan Meghan Klarifikasi Pernikahan yang Digelar 3 Hari sebelum Pernikahan Kerajaan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved