Berita Denpasar
Siasat Pria Asal Sanur Dedek Wicaksana Hadapi Pandemi Covid-19 dengan Menjual Bambu Layang-layang
Agar ada pemasukan saat pandemi Covid-19, Dedek Wicaksana menjual bambu untuk membuat layang-layang.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Agar ada pemasukan saat pandemi Covid-19, Dedek Wicaksana menjual bambu untuk membuat layang-layang.
Pria asal Sanur, Denpasar ini mendapat ide menjual bambu layang-layang ini saat nongkrong bersama temannya.
Apalagi pada bulan Maret-April ini sudah mulai musim layang-layang.
Sehingga menjual bambu layangan baginya akan cukup menjanjikan.
Baca juga: Begini Kondisi Terkini Nenek Tak Terawat dan Penuh Belatung yang Ditemukan di Jalan Kartini Denpasar
“Saat saya ngobrol dengan teman, obrolan mengarah ke layang-layang dan saya pun memiliki ide untuk menjual bambu bahan rangka layang-layang,” katanya, Rabu, 24 Maret 2021.
Bambu yang ia jual ini didatangkan langsung dari Tabanan.
Bahkan ia telah mulai mencari bambu ini sebelum Nyepi yang digunakannya untuk stok.
Ia mengaku memiliki stok sebanyak 110 batang.
Dan sudah laku sekitar 20 batang, dan sudah ada beberapa pemesan bambu miliknya.
“Saya menyediakan bambu dari ukuran 5 meter hingga 8 meter.
Harganya pun beragam sesuai ukuran,” katanya.
Ia mengatakan, untuk bambu ukuran 5 meter dibanderol dengan harga Rp 100 ribu.
Bambu dengan panjang 6 meter dijual seharga Rp 130 ribu.
Sedangkan untuk ukuran 8 meter seharga Rp 200 ribu per batang.
Baca juga: Percepat Serangan Jadi Zona Hijau, Puskesmas 3 Denpasar Selatan Adakan Vaksinasi Covid-19 Massal
Untuk satu batang bambu, menurutnya bisa menghasilkan satu kerangka layang-layang.
Sedangkan bambu yang paling banyak dicari saat ini yang berukuran 7 hingga 8 meter.
“Karena banyak yang membuat layang-layang jenis bebean big size, sehingga yang paling dicari itu ukuran 7 sampai 8 meter,” katanya.
Untuk mempromosikan bambu yang dijual, Dedek mengunggahnya di media sosial.
“Kadang minta tolong kepada teman untuk membantu mengiklankannya ke orang-orang sekitar.
Saya sama teman juga kerjasama,” katanya.
Selama berjualan bambu, pernah ada satu pembeli yang memesan 7 batang bambu.
Sedangkan pembeli bambu miliknya datang dari wilayah Denpasar maupun Gianyar.
Selain bambu untuk layang-layang, Dedek juga menjual bambu untuk membuat penjor. (*)
Artikel lainnya di Berita Denpasar