Berita Buleleng
Orangtua Bayi Gelisah, Kelainan Usus di RSUD Buleleng, Butuh Bantuan Biaya Rp 45 Juta
Perasaan gelisah dialami Sang Ayu Komang Sugiani (37) bersama suaminya Putu Budayasa (40).
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tindakan operasi untuk penyakit yang dialami oleh bayi bernama Ketut Adi Sri Karlida itu kata dr Arya sejatinya harus dilakukan oleh dokter bedah anak.
Namun mengingat di Buleleng sendiri dokter ahli bedah anak belum tersedia, dirinya mengaku akan berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter ahli saluran pencernaan yang ada di RSUD Buleleng, apakah tindakan operasi tersebut dapat dilakukan, atau bayi harus dirujuk ke RSUP Sanglah.
“Sekarang kami berusaha mengembalikan kondisi bayi tersebut, mudah-mudahan segera pulih dari koma, sehingga tindakan operasi bisa dilakukan,” katanya.
Sementara itu, mengetahui adanya bayi Karlida yang mengalami kelainan usus (hisprung), Dinas Sosial Buleleng langsung mengambil langkah mengaktifkan JKN KIS PBI untuk bayi tersebut.
Kepala Dinsos Buleleng, Putu Kariaman Putra ditemui saat menjenguk bayi tersebut di ruang NICCU RSUD Buleleng, Sabtu 27 Maret 2021 mengatakan, pemerintah sejatinya sudah mengcover JKN KIS PBI untuk orangtua serta tiga saudara dari bayi tersebut.
Namun khusus untuk bayi malang ini memang belum tercover, karena saat dilahirkan tidak dilaporkan oleh orangtuanya atau aparat desa setempat.
“Kalau dilaporkan kan JKN KIS-nya pasti langsung bisa kami aktifkan. Jadi setelah tahu ada bayi yang mengalami hisprung ini, kami langsung mengambil langkah cepat dengan mengaktifkan JKN KIS PBI-nya,” jelasnya.
Kendati JKN KIS PBI sudah diaktifkan, Kariaman tidak menampik jika bayi tersebut sudah telanjur didaftarkan oleh orangtuanya di RSUD Buleleng sebagai pasien umum.
Sehingga JKN KIS PBI yang dimiliki tidak dapat langsung digunakan.
Kendati demikian, Karimana mengaku telah berkoordinasi dengan sejumlah relawan yang ada di Bali, untuk bersama-sama membantu membiayai tindakan operasi untuk bayi perempuan dari pasangan Sang Ayu Komang Sugiani (37) bersama Putu Budayasa (40) tersebut.
Dari hasil koordinasi dengan sejumlah relawan, Kariaman menyebut pihaknya telah berhasil mengumpulkan dana Rp 45 juta, sesuai dengan nilai yang dibutuhkan.
Dana itu secepatnya akan diberikan oleh pihaknya, kepada orangtua bayi tersebut.
“Kemampuan orangtuanya memang terbatas, ayahnya hanya sebagai tukang mebel. Kami langsung berkoordinasi dengan elemen masyarakat dan komunitas sosial, untuk bersama-sama membantu bayi ini agar bisa segera mendapatkan tindakan operasi. Respon masyarakat rupanya sangat cepat, sehingga dana Rp 45 juta itu sudah terkumpul, dan akan segera kami berikan kepada orangtua bayi tersebut,” katanya. (*).