Bom Bunuh Diri
Motor Pelaku Bom di Makassar Ternyata Ditarik Debt Collector pada 2015, Pelaku Bagian Kelompok JAD
Motor Pelaku Bom di Makassar Ternyata Ditarik Debt Collector pada 2015, Pelaku Bagian Kelompok JAD
TRIBUN-BALI.COM, MAKASSAR - Sudah ada sebanyak 20 orang yang menjadi korban luka-luka akibat bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar berdasarkan data per Senin 29 Maret 2021.
Korban luka-luka tersebut telah dirawat di sejumlah rumah sakit.
Mengutip Tribun Timur, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam, menyampaikan 20 korban tersebut dirawat di RS Bhayangkara, RS Silom, dan lainnya.
Diantaranya sudah diperbolehkan pulang karena hanya luka ringan.
"Sampai saat ini di RS Bhayangkara ada 7, Siloam 4, dan sisanya di RS lainnya. Total 20 orang," jelasnya, Minggu (28/3/2021).
"Kondisi korban ada luka berat dan sedang."
"Kalau yang ringan sempat diberikan pengobatan ada yang rawat jalan dia sudah pulang," tambahnya.

Seperti diketahui, aksi bom bunuh diri terjadi di Gereja Katedral Makassar pada Minggu (29/3/2021) pagi.
Aksi itu terjadi saat pergantian ibadah Misa kedua menuju Misa ketiga.
Dua pelaku, laki-laki dan perempuan, mengendarai sebuah motor matic bernomor polisi DD 5984 MD saat menjalankan aksinya.
Dilansir dari Tribun Timur, motor tersebut diketahui atas nama Hasniawati.
Ia beralamat di Pampang, Kecamatan Panakukang, Makassar.
Hasniawati sendiri merupakan kakak kandung Adi Kurniawan, honorer DPRD Sulawesi Selatan.
Diketahui, motor matic milik Hasniawati itu telah ditarik debt collector pada 2015 silam.
Baca juga: Polisi Bersenjata Lengkap Masih Bersiaga di Rumah Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar
Masih dilansir Tribun Timur, dua pelaku bom bunuh diri tewas di tempat setelah sempat diadang petugas keamanan gereja.