Berita Buleleng
UPDATE: Jenazah Ketut Mintaning Rencananya Diautopsi Besok di RSUD Buleleng
Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Dewa Ketut Darma Aryawan ditemui di TKP mengatakan, jenazah korban rencananya akan di autopsi di RSUD Buleleng
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Kematian Ketut Mintaning, warga yang tinggal di Jalan Pulau Natuna, Kelurahan Penarukan, Kecamatan Buleleng hingga saat ini masih misterius.
Polisi belum berani memastikan apakah Mintaning menjadi korban pembunuhan dan perampokan, atau meninggal karena faktor lain.
Sebab untuk memastikan hal tersebut, harus berdasarkan hasil autopsi dari Tim Forensik RSUD Buleleng.
Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Dewa Ketut Darma Aryawan ditemui di TKP mengatakan, jenazah korban rencananya akan di autopsi di RSUD Buleleng pada Selasa 30 Maret 2021 besok.
Baca juga: BREAKING NEWS: Ketut Mintaning Ditemukan Tewas di Depan Kamar, Mulutnya Disumpal Kain
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan olah TKP bersama petugas gabungan dari Tim Labfor Polda Bali.
"Kami masib menyelidiki. Jadi belum bisa menyimpulkan apakah yang bersangkutan (Mintaning,red) menjadi korban pembunuhan dan perampokan, atau karena faktor lain.
Kami masih fokus penyelidikan di TKP. Kami juga belum rau apakah ada barang-barang berharga milik korban yang hilang atau tidak.
Kami akan memeriksa saksi-saksi untuk mengetahui hal tersebut," ucapnya.
Kompol Aryawan pun tidak menampik saat ditemukan, tangan korban dalam keadaan terikat, serta bagian mulutnya tersumpal oleh kain.
Di bawah tubuh korban juga ditemukan bercak darah.
"Ya tangannya terikat, mulutnya juga tersumpal kain.
Untuk darah yang dibawah tubuhnya itu belum bisa kami pastikan apakah hasil dari kekerasan, atau darah dari proses pembusukan.
Sekali lagi kami belum bisa menyimpulkan apakah ini jadi korban pembunuhan dan perampokan.
Kami masih mencari fakta-fakta di lapangan, serta menunggu hasil autopsi.
Baca juga: Selain di 2 TKP, Pelaku Skimming ATM Asal Bulgaria Juga Pernah Beraksi di Buleleng dan Lombok
Perkembangan selanjutnya pasti akan saya informasikan lagi. Mohon bersabar," pungkasnya.