Terusan Suez
Kekuatan Alam Berperan Mengapungkan Kembali Kapal Ever Given di Terusan Suez
Mata kosmonot yang tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional, berjarak sekitar 400 kilometer di atas TKP, tertuju pada kapal Panama tersebut.
Terusan Suez, seperti banyak perairan lainnya, mengalami naik dan turun mengikuti pasang surut.
Fenomena alam itu merupakan efek samping dari hubungan Bumi dengan tetangga kosmiknya, bulan.
Pasang surut paling ekstrem ketika Bumi sejajar dengan matahari dan bulan. Ketika itu kedua obyek menimbulkan tarikan gravitasi terkuat bagi planet Bumi.
Respons terhadap tarikan gravitasi ini paling muda dilihat melalui pergerakan air, dalam pasang surut.
Ketika ada bulan purnama atau bulan dalam fase barunya, tarikan gravitasinya menambah tarikan gravitasi matahari.
Akibatnya, pasang naik dan surut dengan lebih dramatis, menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).
Dan tepat pada Minggu (28 Maret), siklus bulan purnama penuh dialami bumi. Bulan, matahari dan bumi berbaris sejajar dan memberikan dorongan secara alami yang sangat dibutuhkan Ever Given.
Menurut New York Times, Terusan Suez diperkirakan mengalami peningkatan permukaan air sekitar 46 sentimeter lebih tinggi dari biasanya.
"Kami sangat terbantu oleh gelombang pasang kuat yang kami alami sore ini," kata Peter Berdowski, CEO Boskalis, perusahaan penyelamat yang ditugaskan untuk membebaskan Ever Given, kepada The Associated Press.
"Akibatnya, kita mendapatkan kekuatan alam yang mendorong dengan kuat, dan kekuatan itu mendorong lebih keras daripada yang bisa ditarik oleh dua kapal tunda laut." Sekarang, berkat bulan, Ever Given yang terkenal itu kembali berlayar.
Ikuti berita terkait Terusan Suez
Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Ada Kekuatan Alam Berperan dalam Pembebasan Kapal Ever Given dari Terusan Suez