Virus Corona
Pengadilan Vietnam Menghukum Pramugara Ini Masuk Bui 2 Tahun karena Sebarkan Covid-19
Seperti dilansir CNN, polisi menjelaskan pramugara tersebut melanggar aturan karantina saat terinfeksi virus corona.
TRIBUN-BALI.COM - Vietnam tercatat sebagai negara Asia Tenggara yang terbilang sukses menangani pandemi Covid-19.
Penegakan hukum di negara itu berjalan lurus. Hari Selasa 30 Maret 2021, pengadilan Vietnam menjatuhkan hukuman dua tahun penjara yang ditangguhkan kepada pramugara Vietnam Airlines karena menyebarkan Covid-19 ke orang lain.
Seperti dilansir CNN, polisi menjelaskan pramugara tersebut melanggar aturan karantina saat terinfeksi virus corona. Dia tetap beraktivitas seperti biasa sehingga ribuan orang terkena dampaknya.
Baca juga: Vietnam dan Jepang Setuju Tingkatkan Hubungan Sektor Pertahanan dan Keamanan, Hadapi Pengaruh China
Baca juga: Menkes Bicara Soal Lockdown di Indonesia, Sebut Bisa Seperti Perang Vietnam - Amerika Serikat
Pramugara bernama Duong Tan Hau (29) dihukum karena 'menyebarkan penyakit menular berbahaya' dalam persidangan di Pengadilan Rakyat Kota Ho Chi Minh.
Demikian Kementerian Keamanan Publik Vietnam dalam sebuah pernyataan untuk umum. Hau melanggar peraturan karantina selama 14 hari.
Bukannya mengisokasi diri, Hau malah bertemu dengan 46 orang setelah penerbangan dari Jepang pada November tahun lalu. Begitu bunyi dakwaan yang diposting di situs kementerian kepolisian Vietnam.
Pramugara ini bertemu banyak orang selama masa karantina.
Menurut laporan, Hau sempat mengunjungi kafe, restoran, dan menghadiri kelas Bahasa Inggris.
Semua kegiatan itu dilakukan saat dia harusnya menjauhi interaksi terhadap orang lain. Dia dinyatakan positif Covid-19 pada 28 November 2020.
Hau mengakibatkan karantina dan pengujian Covid-19 kepada 2.000 orang lainnya.
"Mata pencaharian lebih dari 2.000 penduduk kota terpengaruh."
"Sebanyak 861 orang ditempatkan di bawah karantina wajib dan 1.400 lainnya dikurung di rumah," lapor media pemerintah, Phap Luat Thanh Pho Ho Chi Minh.
Pelacakan suspect corona ini memakan biaya negara sebesar 4,48 miliar dong atau setara Rp2,8 miliar.
Media pemerintah Vietnam mengatakan dia telah menginfeksi setidaknya tiga orang lainnya.
"Pelanggaran Hau serius, membahayakan masyarakat dan membahayakan keselamatan masyarakat," kata pernyataan itu.