Teroris ZA Larang Ibunya Berhubungan dengan Bank dan Singgung Ahok
Surat wasiat milik teroris ZA (25) ditemukan pihak kepolisian saat melakukan penggeledahan di rumahnya.
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Surat wasiat milik teroris ZA (25) ditemukan pihak kepolisian saat melakukan penggeledahan di rumahnya.
ZA menyerang Mabes Polri di Jakarta, Rabu (31/3/2021) sore.
Surat wasiat tersebut diduga ditulis langsung oleh Zakiah.
Dalam surat wasiat tersebut, Zakiah menyampaikan permintaan maaf kepada orangtua dan keluarganya.
Baca juga: Mobil Minibus di Pintu Belakang Mabes Polri Jadi Sorotan Sebelum Terduga Teroris Lakukan Penyerangan
Belum ada keterangan dari polisi apakah surat wasiat tersebut milik ZA.
Namun sebelumnya Kapolri mengatakan polisi menemukan surat wasiat dari pelaku setelah mendatangi rumahnya di kawasan Ciracas, Jakarta Timur.
"Kita temukan saat penggeledahan di rumahnya surat wasiat dan ada kata-kata di Whatsapp grup keluarga bahwa yang bersangkutan pamit," ungkap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam konferensi pers di Mabes Polri, Rabu malam.
Baca juga: Dikenal Tertutup, Terduga Teroris yang Menyerang Mabes Polri Kurang Bergaul dengan Tetangga
Berikut isi surat wasiat tersebut :
"Wahai mamaku, maafin Zakiah yang belum pernah membalas pemberian keluarga. Mama, ayah jangan lupa senantiasa beribadah kepada Allah SWT, dan jangan tinggalkan sholat. Semoga Allah kumpulkan kembali keluarga di surga.
Mama, sekali lagi Zakiah minta maaf. Zakiah sayang banget sama mama. Tapi Allah lebih menyanyangi hamba-Nya.
Makanya Zakiah tempuh jalan ini, sebagaimana jalan Nabi/Rasul Allah untuk selamatkan Zakiah dan dengan izin Allah bisa memberi syafaat untuk mama dan keluarga di akhirat.
Pesan Zakiah untuk mama dan keluarga berhenti berhubungan dengan bank (kartu kredit) karena itu riba dan tidak diberkahi allah.
Pesan berikutnya agar mama berhenti bekerja menjadi dawis (cek lagi) yang membantu kepentingan pemerintah thagut.
Pesan berikutnya untuk kaka agar di rumah cibubur juga dede dan mama ibadah kepada allah dan tinggalkan penghasilan dari yang tidak sesuai ajaran islam.
Serta tinggalkan kepercayaan kepada orang-orang yang mengaku punya ilmu, dekati ustad/ulama, tonton kajian dakwah, tidak membanggakan kafir Ahok dan memakai hijab kak.