Berita Bali
Jangan Sampai Masyarakat Takut, Penjagaan Gereja di Bali dan Kantor Polisi Diperketat
kepolisian Bali memperketat pengawasan di gereja-gereja jelang perayaan Paskah dan akses masuk-keluar ke markas kepolisian di wilayah Bali.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pasca aksi teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar Sulawesi Selatan dan penembakan yang terjadi di Mabes Polri yang dilakukan terduga teroris, kepolisian Bali memperketat pengawasan di gereja-gereja jelang perayaan Paskah dan akses masuk-keluar ke markas kepolisian di wilayah Bali.
Dalam rangkaian Ibadah Masa Pekan Suci dan Paskah 2021 Gereja Katedral Denpasar diperketat.
Sekitar pukul 04.00 Wita, petugas dari satuan Brimob Polda Bali melakukan sterilisasi sebelum jalannya Misa Kamis Putih, Kamis 1 April 2021 pagi.
Misa pertama Kamis Putih dimulai pukul 06.00 Wita, dilanjutkan pukul 09.00 Wita, 12.00 Wita, 15.00 Wita, dan 18.00 Wita.
Baca juga: Pengamanan di Gilimanuk Jembrana Diperketat Pasca Peristiwa Bom Bunuh Diri di Makassar
Baca juga: FKUB Indonesia Mengutuk Aksi Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar, Bali Dorong Usut Tuntas
Baca juga: FKUB di Bali Kecam Aksi Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
Pantauan Tribun Bali, berbeda saat Hari Minggu Palma, pekan lalu, pada Kamis Putih ini pengawasan diperketat.
Umat yang datang dicek bagasi kendaraan serta tas barang bawaan sebelum memasuki gedung gereja.
"Menyusul serangkaian aksi teror kejadian beberapa hari terakhir ini dan sesuai instruksi Kapolri untuk pengamanan tempat ibadah maka pada Hari Pekan Suci dan Paskah 2021 ini diperketat dengan pengamanan kepolisian," kata Ketua II Bidang Aksi Kemasyarakatan Dewan Pastoral Paroki (DPP) Gereja Katolik Katedral Denpasar, Vitalis Alexander kepada Tribun Bali, Kamis.
Terpisah, menjelang Paskah di Badung, personel Polres Badung ditugaskan menjaga di beberapa tempat ibadah, khusunya gereja.
Hal itu dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada umat yang ingin bersembahyang.
Tidak hanya gereja, Mapolres Badung juga diperketat, bahkan jumlah personel yang berjaga ditambah.
Kapolres Badung AKBP Roby Septiadi SIK melalui Kabag Ops Kompol I Putu Ngurah Riasa, SIP menyebutkan, aksi bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral tersebut dikhawatirkan bisa berdampak buruk terhadap situasi Kamtibmas yang selama ini sangat tenang dan kondusif di tengah pandemi Covid-19.
Kendati demikian dalam mengantisipasi hal yang tidak diinginkan terulang lagi, pihaknya menurunkan personel melakukan penjagaan di gereja.
"Jangan sampai informasi yang menyesatkan terkait peristiwa tersebut menyebabkan masyarakat merasa ketakutan, terutama menjelang umat kristiani merayakan hari kematian Yesus Kristus," kata Kabag Ops Polres Badung, Kamis.
Putu Ngurah Riasa mengatakan patroli dialogis yang difokuskan di tempat-tempat ibadah akan memberi rasa aman kepada masyarakat. Pihaknya menurunkan 4 sampai 5 personel untuk menjaga setiap gereja di Badung.
"Kita sterilkan dulu sebelum acara. Sehingga personel dan panitia melakukan pemeriksaan dengan ketat kepada umat yang ingin masuk ke gereja," bebernya.