Berita Bali
Jangan Sampai Masyarakat Takut, Penjagaan Gereja di Bali dan Kantor Polisi Diperketat
kepolisian Bali memperketat pengawasan di gereja-gereja jelang perayaan Paskah dan akses masuk-keluar ke markas kepolisian di wilayah Bali.
Dikatakannya, untuk pengamanan serangkaian dengan hari Paskah, personel yang bertugas akan dibagi menjadi tiga lapis.
Mulai dari pengawasan pengguna jalan yang akan masuk, pemeriksaan barang bawaan dengan metal detector, serta pengamananan di tempat ibadah.
Disinggung potensi tingkat kerawanan di Bangli terhadap aksi teror, mantan Kapolres Mappi, Papua itu mengatakan pada perinsipnya semua daerah berpotensi.
Oleh sebab itu Kapolres mengajak agar masyarakat tetap tenang, tidak perlu takut, dan tetap waspada.
"Salah satu kewaspadaan kita adalah memberdayakan wajib lapor kepada desa atau desa adat, ketika ada warga asing dari luar desa yang masuk. Pasca kejadian di Makassar kita juga sudah melakukan pengetatan di pintu-pintu masuk Bangli," tandasnya.
Selain itu, pintu masuk Polres Bangli kini hanya difungsikan satu titik saja.
Para pengunjung pun wajib dicek barang bawaannya oleh petugas, sebelum diizinkan masuk ke areal Polres Bangli.
Pagar pintu masuk sebelah timur polres Bangli atau bagian Satuan Lalu Lintas telah ditutup dan digembok.
Pada pagar tersebut juga dipasangi arahan untuk melewati pintu depan atau pintu masuk sebelah selatan.
Ayah Teduga Teroris Kaget
Orangtua ZA, mengaku tak mengetahui aktivitas anaknya saat berada di luar rumah.
Termasuk soal aktivitasnya, aktif dalam kegiatan dan menggunakan airgun.
Hal ini diungkap Ketua RT 08/RW 06 Gang Taqwa Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Tioria saat bertanya langsung kepada orangtua ZA, Ali. ZA selama ini tinggal bersama orangtuanya di Gang Taqwa tersebut.
Tioria mengungkap, Ali dan pihak keluarga baru tahu ZA aktif dalam kegiatan menembak setelah kejadian penyerangan di Mabes Polri.
Saat itu, keluarga tahu dari akun media sosial ZA yang menampilkan foto-foto menembak.