Kerajaan Inggris

Pangeran Harry Bantah Kecipratan Warisan Rp 1,4 Triliun

Pangeran Harry membantah bahwa ia mendapatkan bagian dari harta sebesar 70 juta poundsterling (sekitar Rp 1,4 triliun) yang diwariskan oleh Ibu Suri -

Penulis: Sunarko | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
AFP Photo
Pangeran Harry resmi menikah dengan Megan Markle melalui prosesi pemberkatan di Kapel St. George, Kastil Windsor Inggris, Sabtu (19/5). Pangeran Harry membantah bahwa ia mendapatkan bagian dari harta sebesar 70 juta poundsterling (sekitar Rp 1,4 triliun) yang diwariskan oleh Ibu Suri 

Saat itu juga terungkap bahwa Ratu Elizabeth II mewarisi seluruh harta warisan Ibu Suri setelah dia meninggal, dan hal itu dikonfirmasi oleh Istana Buckingham (tempat tinggal Ratu Elizabeth II).

Namun, pernyataan resmi juga mengungkapkan bahwa Ibu Suri telah meminta Ratu Elizabeth II untuk "memberikan sejumlah tertentu dari warisan", yang kemudian ada yang mengartikannya bahwa Harry dan William kecipratan warisan.

Sementara itu ibunda Harry, mendiang Putri Diana, meninggali Harry dan William warisan senilai sekitar 13 juta poundsterling (sekitar p 256 miliar) setelah dia meninggal dalam kecelakaan tragis pada tahun 1997.

Namun, warisan sebesar itu berkurang menjadi sekitar 8,5 juta poundsterling (sekitar Rp 168 miliar) setelah dikurangi untuk membayar kewajiban-kewajiban.

Dalam wawancara dengan Oprah, Harry mengatakan dia mengandalkan uang dari mendiang ibunya itu untuk mengurusi kehidupan barunya dengan Meghan dan putranya Archie di AS.

"Yang saya miliki adalah apa yang ditinggalkan ibu saya; dan tanpanya kami tidak akan bisa melakukan ini. Sepertinya dia (Putri Diana) datang melihat, dan dia bersama kami melalui seluruh proses ini," kata Harry dalam wawancara dengan Oprah.

Ratu Elizabeth Tolak Libatkan Harry dan Meghan Dalam Penanganan Tuduhan Rasisme di Istana

Ratu Elizabeth II dari Kerajaan Inggris telah menolak tawaran dari Pangeran Harry dan Meghan Markle untuk terlibat dalam perombakan kondisi kerja di dalam Istana Kerajaan.

Menurut seorang pengamat Kerajaan Inggris seperti dikutip express.co.uk pada Senin 29 Maret 2021, sikap Ratu ini diambil di tengah kabar bahwa Istana Buckingham (kediaman Ratu Elizabeth II) mungkin sedang mempertimbangkan untuk mempekerjakan seorang pejabat urusan keragaman atau kebhinnekaan di istana.

Katie Nicholl, pengamat kerajaan dari media Vanity Fair, mengatakan kepada Entertainment Tonight bahwa Duke dan Duchess of Sussex (gelar Pangeran Harry dan Meghan) ingin terlibat dalam pembahasan tentang reformasi kondisi kerja di Istana.

Namun, Ratu Elizabeth dan seluruh keluarga kerajaan bersikukuh bahwa perubahan akan menjadi "urusan istana”, dan tidak melibatkan Harry – Meghan.

 “Harry dan Meghan sangat ingin terlibat dalam diskusi tentang bagaimana Istana bisa menjadi tempat kerja yang lebih beragam,” kata Nicholl.

"Tapi perasaan saya, perubahan akan ditangani sendiri. Ini diurus oleh anggota istana dengan pengawasan Ratu dan anggota Keluarga Kerajaan. Pada dasarnya ini adalah operasi istana,” imbuh Nicholl.

"Saya pikir, ini cukup menjelaskan bahwa Meghan dan Harry belum diundang untuk menjadi bagian dari upaya penyelesaian atas klaim adanya tekanan (di dalam lingkungan istana) terhadap Meghan. Mereka (Harry dan Meghan) sengaja dijauhkan dari itu,” Nicholl menjelaskan.

Seperti diketahui, dalam wawancaranya dengan Oprah, Meghan (39) mengindikasikan adanya sikap dan perlakuan yang dianggapnya sebagai rasis di lingkungan keluarga dan lingkungan kerja Kerajaan Inggris.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved