Berita Bangli
Pasca Teror, Polres Bangli Perketat Penjagaan Eksternal dan Internal
Pintu masuk Polres Bangli kini hanya difungsikan satu titik saja. Para pengunjung pun wajib dicek barang bawaannya.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Pintu masuk Polres Bangli kini hanya difungsikan satu titik saja.
Para pengunjung pun wajib dicek barang bawaannya oleh petugas, sebelum diizinkan masuk ke areal Polres Bangli.
Hal tersebut dilakukan pasca peristiwa penembakan di Mabes Polri, pada Rabu 31 Maret 2021.
Berdasarkan pantauan Tribun Bali, Kamis 1 April 2021, pagar pintu masuk sebelah timur Polres Bangli atau bagian Satuan Lalu Lintas kini telah ditutup dan digembok.
Baca juga: Pengamanan di Gilimanuk Jembrana Diperketat Pasca Peristiwa Bom Bunuh Diri di Makassar
Baca juga: FKUB Indonesia Mengutuk Aksi Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar, Bali Dorong Usut Tuntas
Baca juga: 5 Teroris Anggota JAD di NTB Diamankan, Kapolri: Terlibat Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
Pada pagar tersebut juga dipasangi arahan untuk melewati pintu depan atau pintu masuk sebelah selatan.
Sementara di pintu utama, terdapat sejumlah petugas yang berjaga dengan persenjataan lengkap.
Petugas tersebut akan menanyai pengunjung yang hendak masuk ke Polres Bangli, menanyai maksud dan tujuannya, serta memeriksa barang bawaan.
Kapolres Bangli, AKBP Agung Dhana Aryawan mengungkapkan, sejatinya SOP pengamanan untuk di internal sudah dilakukan pihak kepolisian.
Namun dengan seluruh peristiwa teror yang terjadi beberapa pekan terakhir, ia menilai perlu meningkatan kewaspadaan.
"Peningkatan kewaspadaan ini tidak hanya berlaku di Polres Bangli, namun juga di seluruh Polsek termasuk pos-pos polisi yang ada. Tidak ada penambahan personel, karena standar kita dalam pengamanan kantor, ini sudah sesuai dengan standar," ungkapnya.
Kapolres juga mengevaluasi pelaksanaan protap SOP bagi masyarakat yang masuk ke kantor polisi.
Ia tak memungkiri, jika selama ini protap tersebut mungkin agak longgar.
Karenanya kini lebih diperketat lagi pemeriksaan barang bawaan bagi masyarakat.
"Aturan itu kan sudah ada. Aturan standar masyarakat yang mau masuk ke kantor polisi itu harus dilakukan pemeriksaan barang bawaan, dan sebagainya. Cuma, selama ini mungkin masih longgar. Misalnya hanya dicek orangnya dan barang yang dibawa, belum dicek barang bawaan yang disimpan di bagasi kendaraan," jelasnya.
Mengenai pemberlakuan satu pintu masuk, Kapolres menjelaskan, tujuannya untuk mempermudah pengawasan serta mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Pihaknya menegaskan pemberlakuan ini sudah berlaku sebelum kejadian teror bom bunuh diri di Makassar.
"Sudah dua mingguan kita tutup (pintu pagar di lantas). Cuma saat kita tutup, masih ada yang colong-colong keluar. Makanya sekarang saya gembok itu," ujarnya.
Menurut perwira berpangkat melati dua itu, alasan penutupan pintu pagar sebelah timur sejak dua pekan terakhir, dikarenakan wilayah sekitar cenderung sepi dengan kurangnya pengawasan saat malam hari.
"Awalnya, dua minggu lalu, saya tutup saat malam saja. Karena menurut saya upaya tersebut baik, diputuskan siang juga ditutup. Dan pasca kejadian Makassar, akhirnya saya gembok sekalian," jelasnya.
Sementara, dari sisi eksternal, Kapolres mengatakan, jika pihaknya telah meningkatkan kegiatan patroli di tempat-tempat vital khususnya di tempat ibadah.
Mulai dari Gereja, Masjid, termasuk juga Pura yang ada pratima-nya.
"Selain itu besok dalam pengamanan Paskah, akan dilakukan penebalan personel. Dari yang awalnya sembilan orang di satu gereja, kini kita tingkatkan menjadi 15 personel untuk satu gereja. Dengan situasi seperti ini kan ada peningkatan intensitas situasi. Jadi kita tebalkan untuk personelnya," ucap Kapolres.
Lebih lanjut dikatakan, untuk pengamanan serangkaian dengan hari Paskah, personel yang bertugas akan dibagi menjadi tiga lapis.
Mulai dari pengawasan pengguna jalan yang akan masuk, pemeriksaan barang bawaan dengan metal detector, serta pengamanan di tempat ibadah.
Disinggung potensi tingkat kerawanan di Bangli terhadap aksi teror, mantan Kapolres Mappi, Papua itu mengatakan pada prinsipnya semua daerah berpotensi.
Oleh sebab itu Kapolres mengajak agar masyarakat tetap tenang, tidak perlu takut, dan tetap waspada.
"Salah satu kewaspadaan kita adalah memberdayakan wajib lapor kepada desa atau desa adat, ketika ada warga asing dari luar desa yang masuk. Pasca kejadian di Makassar kita juga sudah melakukan pengetatan di pintu-pintu masuk Bangli," tandasnya. (*).