Profil

Mangku Sekaan dan Kisah Suksesnya sebagai Peternak Ayam, Mulai Bisnis Sejak 25 Tahun Lalu

Mangku Sekaan memiliki peternakan ayam luasnya lebih dari satu hektare di wilayah perkebunan Banjar/Desa Sekaan, Kecamatan Kintamani, Bangli.

Ist/Facebook Mangku Sekaan
SOSOK - Mangku Sekaan Pemilik Farm Ayam 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Mangku Sekaan memiliki peternakan ayam luasnya lebih dari satu hektare di wilayah perkebunan Banjar/Desa Sekaan, Kecamatan Kintamani, Bangli.

Total ada sekitar 500an ekor ayam yang saat ini dipelihara dengan sangat teliti. 

Ayam peliharaan Mangku Sekaan selama ini diburu oleh kolektor, karena memiliki kekuatan fisik yang tangguh. 

Saat ditemui, Mangku Sekaan mengungkapkan bahwa hampir semua ayam yang dipeliharanya tersebut berasal dari luar negeri, mulai dari Philipina hingga Amerika Serikat. 

Baca juga: KERUGIAN Peternak Ikan Ditafsir Capai Rp 2,1 Miliar, Dampak Semburan Belerang Danau Batur

"Luas kandang ayam Pak Mangku bervariasi, dengan kandang terbesar mencapai 1 hektaran," ujar pria bertato tersebut, Rabu 3 September 2025.

Mangku Sekaan mengatakan, kegemarannya terhadap ayam sudah sejak kecil.

Kemudian sekitar 25 tahun lalu, dirinya menjadikan kegiatan memelihara ayam menjadi sebuah bisnis.

Adapun pembeli ayam hiasnya berasal dari seluruh Indonesia, dan bahkan kerap mengirim ayam ke luar negeri, seperti Malaysia.

Baca juga: Profil Putu Anindya, Wakili Bali Jadi Anggota Paskibraka Tahun 2025, Wujudkan Impian Almarhum Ayah

 "Yang beli hampir seluruh Indonesia, kebanyakan dari luar pulau, Sulawesi, lombok, Surabaya, Jakarta bahkan sampai ke Malaysia. Paling banyak dari Kalimantan. Namun kolektor ayam dari Bali juga banyak yang beli ke sini," ujarnya.

Cara Khusus Tentukan Harga

Harga jual ayam hias di sini tidak dapat diungkapkan secara terbuka, karena Mangku Sekaan memiliki cara tersendiri dalam menentukan harga.

Namun informasi dihimpun, harga per ayam bisa mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah tergantung kondisi.

"Untuk harga, hehehe, itu rahasia. Karena masing-masing peternak kan punya komitmen sendiri, punya cara tersendiri. Kalau masalah harga, nanti bisa ditelepon bisik-bisik sama Pak Mangku," ujarnya lalu tersenyum.

Baca juga: Profil Mitchell Dijks, Pemain Berlabel Marquee Player Join Bali United? Ini Jawaban Bos Yabes Tanuri

Mangku Sekaan mengatakan, nilai jual ayam sangat ditentukan oleh kondisi fisik ayam itu sendiri.

Karena hal tersebut, dirinya pun tidak sembarangan melakukan perawatan, baik sejak ayam tersebut baru lahir hingga dewasa.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved