Polri Amankan Seluruh Gereja di Ibu Kota, Jemaat yang Ikut Ibadah Tatap Muka Dibatasi
Romo Adi meminta pengurus gereja berkoordinasi dengan aparat TNI/Polri soal pengamanan tersebut.
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA- Sekretaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Romo V Adi Prasojo mengimbau seluruh gereja di ibu kota untuk meningkatkan pengamanan selama rangkaian perayaan Tri Hari Suci Paskah.
Romo Adi meminta pengurus gereja berkoordinasi dengan aparat TNI/Polri soal pengamanan tersebut.
"Kami sudah terus mengimbau gereja-gereja meningkatkan kerja sama keamanan dengan aparat keamanan dan masyarakat sekitar. Kami yakin aparat keamanan telah berdaya upaya untuk menjaga keamanan dan ketertiban khususnya dalam masa peribadatan Paskah ini," kata Romo Adi , Kamis 1 April 2021.
Baca juga: Jelang Perayaan Paskah, Ratusan Personel Polres Jembrana Perketat Pengamanan di Gereja
Baca juga: 40 Ucapan Selamat Paskah 2021 via WhatsApp dan Instagram dalam Bahasa Indonesia dan Inggris
Ia mengatakan peribadatan paskah tahun ini tak berbeda dari tahun lalu. Jemaat yang beribadat secara tatap muka atau offline dibatasi hanya 20 persen dari kapasitas tampung gereja.
Jemaat juga diharuskan mendaftarkan diri secara online terlebih dulu. Protokol kesehatan tetap harus diterapkan secara ketat dalam peribadatan offline di gereja.
"Peribadatan Paskah di gereja dilakukan secara offline kuota 20 persen dari kapasitas gereja, dan online. Misa offline dilakukan dengan protokol yang ketat, pendaftaran secara online dan menerapkan 5M," tuturnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan kepolisian menerjunkan 5.590 personel gabungan untuk mengamankan 833 gereja di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Setidaknya setiap gereja di wilayah hukum Polda Metro Jaya akan dijaga 155 personel keamanan, ditambah pengamanan internal gereja.
"Kekuatan yang kami turunkan sekitar 5.590 personel baik itu Polres maupun dari Polda nanti di-backup oleh teman-tamen dari TNI juga untuk mengamankan semuanya," ucap Yusri.
Sementara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta umat Kristiani tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat selama Tri Hari Suci Paskah agar tidak terjadi penyebaran virus saat berlangsung ibadah.
Juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat tidak memanfaatkan libur panjang untuk bepergian.
"Pemerintah meminta agar perayaan Paskah tahun ini dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan ketentuan lain yang berlaku selama masa PPKM Mikro, hindari melakukan perjalanan dan mobilitas jika tidak mendesak," kata Wiku, Kamis 1 April 2021.
Ia juga meminta pemerintah daerah mengawasi setiap mobilitas warga atau turis di wilayahnya agar selalu menerapkan protokol kesehatan 5M: memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan. (tribun network/fik/dng)