Pray For Adonara Nusa Tenggara Timur: Warga Temukan Mayat Terbaring di Kasur di Tengah Laut
Pray For Adonara Nusa Tenggara Timur: Warga Temukan Mayat Terbaring di Kasur di Tengah Laut
TRIBUN-BALI.COM, LARANTUKA - Banjir Bandang yang terjadi di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur menjadi sorotan nasional.
Musibah itu terjadi pada Minggu 4 April 2021 dinihari.
Data sementara korban meninggal dunia dalam musibah tersebut sebanyak 67 orang.
Kesaksian seorang warga di Kelurahan Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur, Wenchy Tokan begitu memilukan.
Wenchy mengatakan banjir bandang yang terjadi pada Minggu (4/4/2021) dini hari membuat banyak warga panik.
Baca juga: Bibit Siklon Seroja Jadi Penyebab Tewasnya 67 Orang di Pulau Adonara Nusa Tenggara Timur
Para warga tersebut panik karena tak sempat menyelamatkan diri.
Wenchy bercerita, awal mulanya hujan turun sangat deras pukul 23.00 WITA. Tak lama berselang, banjir dari perbukitan sekitar Kecamatan Adonara Timur menghantam rumah-rumah yang berada di pesisir sungai.
Wenchy menambahkan, saat itu warga mayoritas masih terlelap tidur.
"Kami semua sangat-sangat panik. Bahkan kami temukan ada mayat ditemukan di laut masih di atas kasur, karena kebanyakan warga sedang tidur," imbuh Wenchy Tokan dilansir dari BBC News Indonesia, Minggu (4/4/2021).
Baca juga: Besok Kepala BNPB Doni Monardo ke Flores Timur, Puluhan Orang Tewas karena Banjir Bandang
Ia juga memperkirakan, setidaknya 50 rumah permanen maudpun semipermanen hancur dan hanyut ke laut.
"Bangunan semua selesai (hancur) semua. Rumah permanen dan semipermanen, hanyut ke laut," sambungnya.
Tak hanya menyapu rumah, banjir bandang juga membuat dua jembatan beton yang menghubungkan antar desa juga terputus.
"Satu pembangkit listrik juga padam. Karena itulah, warga Kelurahan Waiwerang maupun Desa Waiburak kini dalam kondisi terisolir," tambahnya.
Di wilayah ini, tim Basarnas mencatat tiga orang meninggal, empat orang luka-luka, dan lima dinyatakan hilang.
Puluhan warga yang terdampak, lanjut Wenchy, saat ini mengungsi di sebuah gedung sekolah dan sangat membutuhkan bantuan selimut serta susu untuk balita.