Korea Utara

Satu-satunya di Dunia, Korea Utara Klaim Negaranya Masih Bebas Corona

Negara yang terisolasi itu mengklaim nol kasus positif Covid-19. Data tersebut disampaikan dalam laporan terbaru Korea Utara kepada WHO.

Editor: DionDBPutra
CNA VIA KNS / AFP
Foto tak bertanggal yang dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) 29 Agustus 2020 ini menunjukkan seorang pegawai stasiun memeriksa suhu tubuh penumpang sebagai langkah untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19 di Pyongyang. Hingga hari ini, Korea Utara mengklaim negaranya masih bebas dari virus corona. 

Pengumuman tersebut menjadikan Korea Utara sebagai negara besar pertama yang melewatkan Olimpiade 2020 yang tertunda karena pandemi.

Pesta olahraga multievent ini akan dimulai pada 23 Juli mendatang.

Keputusan Korea Utara itu dibuat pada pertemuan komite Olimpiade pada 25 Maret lalu, menurut laporan oleh situs Olahraga milik negara di DPRK yang dirilis pada 5 April 2021.

Dilansir Sky News, Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyatakan kekecawaannya atas keputusan Korea Utara itu.

Mereka mengatakan pihaknya berharap Olimpiade Tokyo akan memberikan kesempatan untuk meningkatkan hubungan antar-Korea, yang telah menurun di tengah kebuntuan dalam negosiasi nuklir yang lebih besar antara AS dan Korea Utara.

Korea Utara telah mengambil tindakan tegas terhadap virus tersebut sejak virus itu merebak tahun lalu.

Korea Utara menutup perbatasannya pada akhir Januari dan kemudian mengkarantina ratusan orang asing di ibukotanya.

Sejak awal tahun lalu, kereta api dan gerbong dilarang masuk atau meninggalkan Korea Utara.

Sebagian besar penerbangan penumpang internasional juga dihentikan.

Sempat ada harapan dari Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bahwa Olimpiade Jepang tahun ini dapat menjadi katalisator kemajuan antara kedua Korea.

Hubungan baik antar Korea terlihat pada 2018, ketika Korea Utara mengirim 22 atlet ke Olimpiade Musim Dingin 2018 di Korea Selatan, bersama dengan pejabat pemerintah, jurnalis, dan kelompok pendukung 230 anggota.

Di antara kontingen yang datang adalah saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Yo-jong.

Momen pertemuan itu juga menjadi sebuah langkah yang membantunya memulai diplomasi dengan Korea Selatan dan AS.

Pembicaraan berikutnya menghasilkan serangkaian pertemuan bersejarah dan penting antara pemimpin Korea Utara dan mantan Presiden AS Donald Trump.

Ada harapan untuk hubungan yang lebih baik setelah pertemuan, tetapi tidak ada yang terwujud dan suasana sejak itu memburuk.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved