Berita Buleleng
Gedung MDA Buleleng Diresmikan, Pembangunan Sempat Molor Karena Pekerjanya Diganggu Makhluk Halus
gedung yang dibangun dengan menggunakan dana CSR dari BUMN sebesar Rp 3 Miliar lebih ini harus digunakan sebaik-baiknya untuk pembinaan, pengawasan,
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Pembangunan gedung perkantoran Mejalis Desa Adat (MDA) Buleleng, di Jalan Ratna, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, akhirnya tuntas dikerjakan.
Gedung berlantai dua itu pun diresmikan oleh Gubernur Bali Wayan Koster, Minggu 11 April 2021.
Disela-sela kegiatan peresmian, Koster mengatakan, gedung yang dibangun dengan menggunakan dana CSR dari BUMN sebesar Rp 3 Miliar lebih ini harus digunakan sebaik-baiknya untuk pembinaan, pengawasan, dan pemberdayaan kepada seluruh desa adat yang ada di Buleleng.
"Hanya Bali yang tatanan kehidupan masyarakatnya sangat kuat sampai ada majelisnya. Bali itu kekuatannya adat, agama dan budaya. Jadi harus dijaga," ucapnya.
Baca juga: Masih di Bawah Umur, Remaja di Buleleng Nekat Curi Uang Hingga Bobol Minimarket
Dalam sambutannya itu, Koster juga meminta kepada Pemkab Buleleng untuk ikut berkontribusi menyediakan sarana yang dibutuhkan untuk kantor MDA tersebut, salah satunya dengan menggandeng para pengusaha, agar bisa memberikan CSRnya dalam bentuk sarana berupa furniture yang dibutuhkan.
"Bupati panggil lah beberapa pengusaha yang sudah mendapatkan keuntungan di gumi Buleleng ini, agar mau memberikan dana CSRnya minimal untuk mengisi furniture di kantor ini," terangnya.
Sementara terkait biaya opersional kantor, termasuk mobil dinas khusus untuk MDA, dikatakan Koster sudah disediakan oleh pihaknya.
"Gaji pegawainya sudah dari provinsi diambil dari APBD. Mobil juga akan disiapkan minimal satu lah, akan dicarikan tahun 2022 lewat CSR juga.
Tenaga kerja administrasi, biaya operasional sudah saya pikirkan semua. Jadi seluruh majelis desa adat, harus bekerja dengan optimal.
Kerjanya jangan egois, harus saling bersinergi dan berkolaborasi dengan desa dinas," terangnya.
Sementara Ketua MDA Buleleng, Dewa Putu Budarsa mengatakan Gedung MDA ini dibangun diatas lahan milik Pemprov Bali. Dimana luasnya sekitar 5,5 Are.
Dengan dibangunnya gedung ini, ia mengaku bangga, sebab selama ini pihaknya memang tidak memiliki kantor tetap.
Usai diresmikan, Budarsa mengaku akan melapor terlebih dahulu kepada Bupati Buleleng, untuk mengembalikan aset kantor MDA yang lama yang terletak di jalan Abimanyu, Kecamatan Buleleng.
“Lembaga adat seperti sekaa truna truni dan pecalang juga bisa menggunakan gedung in untuk musyawarah atau rapat-rapat.
Gedung ini akan jadi tempat silaturahmi dan simakrama 169 desa adat di Buleleng.
Baca juga: Update: BPBD Catat 149 Rumah Warga di Buleleng Terendam Banjir