Human Interest Story

Warga Tabanan Produksi Mi Berbahan Dasar Daun Kelor yang Baik untuk Mata dan Tanpa Bahan Pengawet

Seorang pria paruh baya tampak sibuk melakukan penggilingan makanan berbahan dasar tepung berwarna kehijauan di rumahnya di Banjar Buahan Utara

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
I Wayan Sumerta Dana Arta alias Wayan Mokoh saat menunjukan dua bungkus mi kelor yang sudah dalam kemasan di Banjar Buahan Utara, Desa Buahan, Kecamatan Tabanan, Jumat 9 April 2021. 

Terakhir, ia juga terinspirasi dengan kawannya dari Lampung.

Sebab, Wayan Mohoh sebelumnya sempat tinggal di Lampung dalam kurun waktu yang cukup lama yakni 20 tahun.

Di sana, kawannya tersebut saat ini sukses menjual mie tetek khas wilayah setempat.

Jadi salah satu inspirasinya juga dari kawan di Lampung 

"Selain inspirasi tersebut, masa pandemi juga membuat kami berpikir kenapa gak saya buat aja. Namun saya lebih berpikir bagaimana agar mi ini dapat dinikmati tanpa bahan pengawet dan bermanfaaat meskipun arah ke depan juga untuk pendapatan. Karena mi merupakan bahan pokok yang selalu digemari masyarakat dari berbagai kalangan," terangnya. 

Kalau mi saya ini, kata dia, produksinya sehat karena alami. Kemudian harganya juga terjangkau hanya Rp6 ribu saja perbungkus.

Saat ini ia hanya mampu menjual 25 bungkus per hari khusus untuk wilayah Tabanan saja. 

Bahan Alami dan Miliki Manfaat Kesehatan Mata

Wayan Sumerta Dana Arta menuturkan, selain menggunakan bahan alami dan bermanfaat, untuk pengolahannnya juga sangat gampang.

Kemudian untuk alatnya juga mudah ditemui di toko-toko terdekat di sekitar kita.

Bahannya terbuat dari tepung terigu tinggi protein, ditambah telur, ditambah dengan saripati daun kelornya.

Untuk bahan kelornya sendiri, ia biasanya mendapat dari lahan sendiri atau tetangganya.

Jika mendapat dari tetangga ia tak pernah diberikan untuk membeli, melainkan sistem barter. 

"Ini saya olah sendiri dan membutuhkan waktu yang cukup panjang. Dalam pengolahannya dalam satu kilo adonan bisa menghabiskan waktu satu jam," katanya. 

Seiring perkembangan zaman, ke depannya mungkin nanti akan menggunakan tepung kelor.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved