Human Interest Story
Warga Tabanan Produksi Mi Berbahan Dasar Daun Kelor yang Baik untuk Mata dan Tanpa Bahan Pengawet
Seorang pria paruh baya tampak sibuk melakukan penggilingan makanan berbahan dasar tepung berwarna kehijauan di rumahnya di Banjar Buahan Utara
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Terakhir, ia juga terinspirasi dengan kawannya dari Lampung.
Sebab, Wayan Mohoh sebelumnya sempat tinggal di Lampung dalam kurun waktu yang cukup lama yakni 20 tahun.
Di sana, kawannya tersebut saat ini sukses menjual mie tetek khas wilayah setempat.
Jadi salah satu inspirasinya juga dari kawan di Lampung
"Selain inspirasi tersebut, masa pandemi juga membuat kami berpikir kenapa gak saya buat aja. Namun saya lebih berpikir bagaimana agar mi ini dapat dinikmati tanpa bahan pengawet dan bermanfaaat meskipun arah ke depan juga untuk pendapatan. Karena mi merupakan bahan pokok yang selalu digemari masyarakat dari berbagai kalangan," terangnya.
Kalau mi saya ini, kata dia, produksinya sehat karena alami. Kemudian harganya juga terjangkau hanya Rp6 ribu saja perbungkus.
Saat ini ia hanya mampu menjual 25 bungkus per hari khusus untuk wilayah Tabanan saja.
Bahan Alami dan Miliki Manfaat Kesehatan Mata
Wayan Sumerta Dana Arta menuturkan, selain menggunakan bahan alami dan bermanfaat, untuk pengolahannnya juga sangat gampang.
Kemudian untuk alatnya juga mudah ditemui di toko-toko terdekat di sekitar kita.
Bahannya terbuat dari tepung terigu tinggi protein, ditambah telur, ditambah dengan saripati daun kelornya.
Untuk bahan kelornya sendiri, ia biasanya mendapat dari lahan sendiri atau tetangganya.
Jika mendapat dari tetangga ia tak pernah diberikan untuk membeli, melainkan sistem barter.
"Ini saya olah sendiri dan membutuhkan waktu yang cukup panjang. Dalam pengolahannya dalam satu kilo adonan bisa menghabiskan waktu satu jam," katanya.
Seiring perkembangan zaman, ke depannya mungkin nanti akan menggunakan tepung kelor.