Timnas Indonesia
Terkait Seleksi Timnas U-19 dan 16, Wayan Sukadana: Tuan Rumah Bali Jadi Penonton di Rumah Sendiri
Pemain muda berkualitas Bali yang sering membela tim yang juara di event lokal, nasional dan internasional justru tak terlihat dalam seleksi tersebut
Penulis: Marianus Seran | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Marianus Seran
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Seleksi pemain Timnas Indonesia U - 19 dan 16 di Lapangan Perkanthi Jimbaran Badung Bali, Sabtu 10 April dan Minggu 11 April 2021 telah usai.
Proses seleksi ini menyisakan protes dari sejumlah pelatih dan orangtua di Bali.
Sejumlah legenda dan pelatih sepakbola Bali mengkritik proses tersebut.
Mereka menilai tidak fair. Karena Asprov PSSI Bali selaku tuan rumah justru hanya sedikit pemain yang mengikuti seleksi dibanding Asprov PSSI NTB dan NTT.
Baca juga: Kado Galungan, Wayan Risky Gabung Timnas Pelajar U-16, Siap Tampil di Portugal Juni Mendatang
Pemain muda berkualitas Bali yang sering membela tim yang juara di event lokal, nasional dan internasional justru tak terlihat dalam seleksi tersebut.
Nama mereka tidak ada dalam di list PSSI Pusat yang dikirim ke Asprov PSSI Bali.
Alhasil mereka tak bisa ambil bagian dalam seleksi. Pemain muda Bali berkualitas justru menjadi penonton di rumah sendiri.
Kabarnya, pemain yang lolos seleksi ke jenjang selanjutnya di Jakarta pada 18 April 2021, justru didominasi pemain asal NTB karena dalam seleksi tersebut paling banyak mengirim pemain.
Berdasarkan surat yang diterima media ini dari PSSI, jumlah pemain seleksi Timnas asal
Bali khusus U - 16 hanya 18 anak, dan U - 19 hanya 28 anak.
Sementara jumlah pemain asal NTB, untuk U- 16 sebanyak 35 anak dan U - 19 sebanyak 45 anak.
Sedangkan dari Provinsi NTT, U- 16 sebanyak lima anak dan U - 19 sebanyak 15 anak.
Legenda Gelora Dewata Wayan Sukadana yang juga pelatih di Bali ini mengkritik hal seleksi tersebut.
"Secara logika, Bali sebagai tuan rumah pesertanya sangat minim.
Baca juga: Seleksi Pemain Timnas di Jimbaran, Talent Scouting PSSI Beberkan Kriteria Pemain Timnas U-16 dan 19
Tuan rumah Bali jadi penonton di rumahnya sendiri," kata Wayan Sukadana, Senin 12 April 2021.
Menurut dia, provinsi Bali sebagai tuan rumah, pesertanya sangat minim , dibandingkan dari daerah lain seperti NTB dan NTT.
" Kita kurang tahu, karena mekanismenya yang tahu adalah Asprov PSSI Bali dan Askot/Askab PSSI. Sangat disayangkan kalau pemain Bali di usia 16 dan 19 tidak dapat mengikuti seleksi ini," tegas Wayan Sukadana.
Wayan Sukadana menambahkan, padahal dibandingkan peserta NTB dan NTT, pemain muda Bali punya potensi jauh lebih baik mereka.
" Dan di usia itu Bali sangat potensial saat ini. Apabila ada kesempatan saat ini untuk ikut seleksi, saya rasa banyak pemain muda Bali yang akan mendapatkan peluang lolos," jelas pelatih SSB Guntur di Bali ini.
Harapan dia, hal ini jangan sampai terulang pada seleksi Timnas selanjutnya.
Kasian mereka yang memiliki potensi tidak dapat mengikuti seleksi karena tidak tahu prosedur atau mekanisme yang harus dipenuhi.
"Saran saya dengan sosialisasi informasi secara luas dan diketahui secara umum pasti akan banyak yang bisa ikut.
Seperti di daerah lain. Tidak seperti sekarang di Bali tertutup, mungkin ini menjadi protes para pelatih di Bali," tegasnya.
Setelah kejadian ini, tentu ada alternatif seleksi bagi anak - anak Bali yang belum tercatat kemarin.
Baca juga: 19 Siswa SSB Putra Angkasa Kapal Ikut Seleksi Timnas U-16 dan U-19 di Jimbaran
Bisa saja tim Talent Scouting PSSI Pusat kembali lagi ke Bali khusus melihat potensi pemain muda Bali yang belum terpantau kemarin.
Asprov PSSI Bali bisa saja bersurat ke PSSI Pusat agar mengirim talant scouting atau Asprov PSSI Bali dan askab/askot memfasilitasi kedatangan para Talent Scouting kembali ke Bali.
" Saya rasa tidak mungkin, karena seleksi di daerah sudah berlangsung. Anggap aja rezeki anak Bali sudah lewat," tegas Wayan Sukadana. (*)
Artikel lainnya di Timnas Indonesia