Berita Denpasar
70 Persen Guru dan Tendik di Denpasar Sudah Tervaksinasi, Target Mei Sudah Rampung
pelaksanaan vaksinasi untuk guru dan tenaga pendidik (tendik) pada jenjang SMP, SD, TK/PAUD di Kota Denpasar, Bali, sudah mencapai 70 persen
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hingga kini, pelaksanaan vaksinasi untuk guru dan tenaga pendidik (tendik) pada jenjang SMP, SD, TK/PAUD di Kota Denpasar, Bali, sudah mencapai 70 persen.
Ditarget, pelaksanaan vaksinasi guru ini bisa mencapai 100 persen pada bulan Mei 2021.
Di mana, target guru maupun tendik yang tervaksin sebanyak 7.152 orang.
Di mana, 2.060 orang merupakan guru SMP dan sisanya merupakan guru SD/TK maupun PAUD.
Baca juga: Kesdam IX Udayana Buka Layanan Vaksinasi Covid-19 untuk Para Pengantar Lansia
Baca juga: Vaksinasi Guru SD dan Paud di Bangli Capai 75 Persen, Ujian Sekolah SD Akan Dilaksanakan Tatap Muka
Baca juga: Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2021 Sudah Dibuka, Ada BPS, BMKG, dan 6 Instansi Lainnya
Kepala Bidang Pendidikan SMP Disdikpora Kota Denpasar, AA Gede Wiratama mengatakan, pihaknya bisa optimis pada Mei 2021 khusus untuk guru SMP bisa tervaksinasi 100 persen.
Mengingat adanya vaksinasi massal berbasis banjar dan guru juga bisa melakukan vaksinasi mandiri ke 40 fasyankes.
“Apalagi dengan program vaksinasi dari Pemkot Denpasar soal vaksinasi massal berbasis banjar. Tentu saja, hal ini bisa mengcover guru-guru yang tercecer dengan mendapat prioritas vaksinasi,” katanya, Kamis 15 April 2021.
Ia mengatakan, vaksinasi bagi guru dan tendik ini menjadi penting untuk persiapan pembelajaran tatap muka (PTM).
“Ini juga syarat tambahan yang kami ajukan ke Kemendikbud pada saat rapat di tanggal 30 Maret 2021 lalu sebelum mulai PTM,” kata Wiratama.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada sekolah-sekolah, terutama para kepala sekolah untuk mengarahkan guru maupun tenaga pendidik mereka untuk melakukan sistem jemput bola dengan aktif mengikuti vaksinasi.
Wiratama menambahkan, meskipun guru dan tendik telah tervaksin 100 persen, namun itu bukan syarat mutlak ujicoba PTM bisa dilakukan.
Karena, syarat utama tersebut ada di tangan para orangtua murid dan beberapa persyaratan lain terkait dengan protokol kesehatan.
Ia menambahkan, sampai saat ini, sudah 16 sekolah di Denpasar yang mendaftar ke Disdikpora untuk ikut sekolah tatap muka.
16 sekolah tersebut yakni 6 sekolah Satuan Pendidikan Kerja (SPK) dan 10 SMP negeri maupun swasta.
“Untuk sekolah negeri kami pasti siap semua, tapi sekarang masih mempersiapkan prasarana saja. Nanti setelah Galungan pasti akan semakin ramai yang mendaftar,” katanya.
Ia menambahkan, walaupun sekolah tersebut melakukan pendaftaran untuk ikut PTM, namun pihaknya akan melakukan pengecekan ke lapangan untuk memastikan kesiapan sekolah tersebut.
“Nanti akan dicek lagi ke sekolah tersebut, apakah sudah benar siap dalam hal prasarana maupun pendukung lainnya,” katanya.
Untuk bisa mengikuti PTM ini, sekolah harus memenuhi 15 item yang dipersyaratkan mulai dari persetujuan orangtua, pendukung protokol kesehatan, hingga rencana pelaksanaan pembelajaran.
Persiapan yang juga sangat diperlukan dalam PTM ini yakni kapasitas internet.
“Karena pembelajarannya pakai sistem shift. Sehingga siswa yang di rumah juga harus ikut belajar sehingga diperlukan koneksi internet yang bagus,” katanya.
Sementara itu, untuk pembagian shift di masing-masing sekolah ditentukan oleh masing-masing sekolah.
“Intinya satu kelas berisi 50 persen dari kapasitas. Nanti untuk shiftnya tergantung jumlah siswa, ada yang satu shift untuk SPK karena siswanya sedikit, dua sampai tiga shift,” katanya.
Sedangkan durasi pembelajaran saat tatap muka juga dibatasi yakni 2 jam.
Sebelum PTM benar-benar diterapkan, Disdikpora akan melakukan simulasi.
Direncanakan, simulasi ini akan digelar pada Juni 2021 mendatang.
Setelah pelaksanaan simulasi akan dilanjutkan dengan evaluasi.
“Setelah evaluasi dan bisa dilaksanakan maka akan kami terapkan. Karena kami harus hati-hati dalam penerapannya, tidak boleh gegabah,” katanya.(*).